Salah satu program yang diinisiasi oleh Sigit ialah merintis PSSI Garuda yang terdiri dari 30 pemain hasil pengamatan dari turnamen sepak bola delapan klub di Yogyakarta. Mereka tak hanya dilatih secara keras, tetapi juga dibiayai sekolahnya.
Hal itulah yang membuat PSS Garuda sukses mendapatkan peringkat kedua dalam perebutan Piala Raja 1983 di Thailand. Setelah itu, Sigit memimpin Timnas Indonesia pada ajang Pra-Olimpiade Grup II Asia-Oseania di Singapura.
Sayangnya, sejarah besar yang sudah diukir Sigit Harjojudanto bersama Arseto Solo di dunia sepak bola Indonesia harus dihentikan karena meletusnya kerusuhan massa pada momentum reformasi tahun 1998.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie