2 Faktor yang Bisa Pupus Harapan Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade 2024

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 01 Mei 2024 | 21:15 WIB
2 Faktor yang Bisa Pupus Harapan Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade 2024
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-23 melawan Uzbekistan U-23 di semifinal Piala Asia U-23 (pssi.org)

Suara.com - Impian Timnas Indonesia U-23 untuk mencapai final Piala Asia U-23 2024 pupus setelah kalah dari Uzbekistan.

Skuad Garuda kalah 0-2 dari Serigala Putih dalam laga semifinal yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Senin (29/4/2024).

Hasil itu membuat tim asuhan Shin Tae-yong tinggal memiliki dua opsi untuk mewujudkan mimpi lolos ke Olimpiade 2024.

Baca juga: Jika FIFA Manut Arsene Wenger, Gol Muhammad Ferrari ke Gawang Uzbekistan akan Sah

Baca juga: Akumulasi Kartu, Satu Pemain Timnas Indonesia U-23 Resmi Dilarang Tampil Lawan Irak

Rafael Struick dan kawan-kawan akan melangkah ke Olimpiade 2024 andai menang atas Irak di laga perebutan tempat ketiga.

Jika kalah, Timnas Indonesia U-23 wajib mengalahkan Guinea U-23 dalam babak play-off.

Jelang laga perebutan tempat ketiga, kekuarangan Timnas Indonesia U-23 pun terbongkar merujuk kekalahan dari Uzbekistan.

Setidaknya terdapat dua aspek yang bisa jadi penghalang Timnas Indonesia U-23 gagal ke Olimpiade 2024. Berikut ulasannya.

Baca Juga: Shin Tae-yong Peringatkan Irak, Rafael Struick Bisa Jadi 'Jimat' Timnas Indonesia U-23

Ujung Tombak Jadi Kunci

Penyerang Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick (Instagram/rafaelstruick)
Penyerang Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick (Instagram/rafaelstruick)

Ketidakhadiran Rafael Struick dalam pertandingan kontra Uzbekistan sangat terasa. Ramadhan Sananta yang menggantikan perannya dinilai tampil kurang menggigit.

Ramadhan Sananta sejatinya bukan penyerang yang buruk, tetapi gaya permainannya dinilai berbeda dengan Struick yang fasih melakukan pressing terhadap bek-bek lawan.

Dalam skema Shin Tae-yong, Struick lebih cocok karena memiliki work rate yang tinggi dan pemahaman posisi yang baik.

Sementara Sananta cenderung sebagai target-man dan kurang baik dalam menjaga bola.

Lini Tengah Perlu Evaluasi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI