"Sekarang saya masih belum melihat itu (Indonesia raja Asia Tenggara) karena kita belum pernah juara Piala AFF.
"Kalau ada orang bilang AFF itu piala ciki-ciki, terus gimana caranya mau ngukur ASEAN-nya. Ada nggak piala antarnegara selain Piala AFF itu," imbuhnya.
Fakhri pun setuju dengan perpanjangan kontrak Shin Tae-yong, karena dengan begitu pelatih asal Korea Selatan ini bisa melanjutkan programnya.
Selain itu diharapkan agar Shin Tae-yong mampu memberi gelar perdana bagi Indonesia di Piala AFF mendatang.
"Mudah-mudahan kalau STY diperpanjang kontraknya, target dia salah satunya adalah menjadi juara di Piala AFF itu," kata Fakhri.
"Itu supaya kita bisa bicara bahwa kita adalah raja di ASEAN, raja di AFF, sebelum itu nanti dulu.
"Dengan kondisi seperti ini, STY itu harus diperpanjang, karena dia harus menyelesaikan semua proyeknya dia itu," imbuhnya.
Fakhri tak ingin Indonesia bernasib seperti Vietnam, tim yang sebelumnya dipandang sebagai yang terkuat di Asia Tenggara, kini justru terpuruk.
Tepatnya setelah pergantian pelatih, dari Park Hang-seo ke Philippe Troussier yang jusru menghancurkan tim.
"Bisa kebayang nggak kalau dia nggak diperpanjang, terus semua pemain itu rekrutan dia. Program naturalisasi juga disetujui dia," ujar Fakhri melanjutkan.
"Tiba-tiba datang pelatih baru lagi, bisa terjadi seperti Park Hang-seo digantikan oleh Troussier. Akan jadi beban pelatih berikutnya."
"Kalau saya sih setuju aja, STY diperpanjang 3 tahun. Tinggal kita lihat nih, 3 tahun ini seberapa, anggaplah kemarin itu, 4 tahun itu sebagai masa penyesuaian."
"Nah sekarang, tahun kedua dia, sampai 2027, berarti ada tiga tahun. Nah tiga tahun ini kita lihat, capaian apa yang bisa diberikan oleh STY untuk bisa mendapatkan nilai excellent," imbuhnya.
Saat ini di mata Fakhri Husaini, Shin Tae-yong sudah termasuk pelatih dengan kategori sangat baik usai mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024.
Fakhri pun akan semakin mengakui Shin Tae-yong sebagai pelatih terbaik bagi Timnas Indonesia jika mampu membawa gelar Piala AFF.