Suara.com - Brisbane Roar, klub sepak bola papan atas dari Australia yang kini menjadi rumah baru bagi Rafael Struick, memiliki sejarah panjang dan prestasi yang membanggakan.
Klub ini tak hanya dikenal sebagai salah satu tim terkuat di Liga Australia, tetapi juga sebagai bagian dari kepemilikan konglomerat Indonesia, Bakrie Group.
Awal Berdirinya Brisbane Roar
![Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick gabung klub Australia, Brisbane Roar. [Dok. Brisbane Roar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/16/12039-penyerang-timnas-indonesia-rafael-struick-gabung-klub-australia-brisbane-roar.jpg)
Menyitat brisbaneroar.weebly, Senin (16/9/2024), Brisbane Roar didirikan pada tahun 1957 oleh komunitas imigran Belanda di kawasan Richlands, Brisbane.
Awalnya bernama Hollandia Inala Soccer Club, klub ini mengalami beberapa kali pergantian nama hingga akhirnya pada 2 Maret 2005, resmi menjadi Brisbane Roar FC.
Sejak itu, mereka berkembang menjadi salah satu klub terkuat di Hyundai A-League, kompetisi tertinggi sepak bola Australia.
Prestasi Gemilang di Liga Australia
Sebagai salah satu klub elite di Liga Australia, Brisbane Roar telah memenangkan tiga gelar A-League Men Championship pada 2011, 2012 dan 2014.
Mereka juga meraih gelar A-League Men Premiership pada 2010-2011, 2013-2024.
Baca Juga: Melihat Gerak-gerik Shin Tae-yong: Timnas Indonesia Memang Darurat Striker
Gelar-gelar lain yang mereka raih adalah NSL Cup 1981, Brisbane Premier League pada 1987, 1990, 1991, 1996, 2002, 2003, 2004. Serta Brisbane Premier League Finals pada 1987, 1991, 1996, 2002, 2003 dan 2004.
Keberhasilan mereka bukan hanya soal trofi, tetapi juga rekor luar biasa yang mereka catatkan.
Brisbane Roar memegang rekor tak terkalahkan terlama di Liga Australia, dengan 36 pertandingan tanpa kekalahan dari September 2010 hingga November 2011.
Rekor ini bahkan menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah olahraga Australia.
Pada tahun 2011, mereka menciptakan salah satu comeback paling legendaris dalam sejarah olahraga Australia.
Setelah tertinggal 2-0 melawan Central Coast Mariners di final A-League, Brisbane Roar berhasil menyamakan kedudukan dan akhirnya menang melalui adu penalti dengan skor 4-2, merebut gelar juara.