Pada minggu kedua belas, penjualan Toto mencapai 3,87 miliar yen dan merupakan kesuksesan besar.
Namun pada bulan Juni 2001 terungkap bahwa Komite Penyelenggara Piala Dunia Jepang (JAWOC) telah meminta 3 miliar yen dan itu menimbulkan protes dari organisasi olahraga lain, termasuk Komite Olimpiade Jepang (JOC).
Pasalnya slogan lotere baru, “untuk semua olahraga di Jepang”, menghiasi hampir semua publisitasnya. Diperkirakan pihak yang mengelola lotere Toto ini meraup pendapatan 80 miliar yen dan keuntungan bersih 16,5 miliar yen pada tahun pertama.
Pihak lotere Toto sempat mengklaim bahwa mereka menggelontorkan 60,7 miliar yen untuk biaya penyelenggaraan Piala Dunia 2002.