Belasan ribu penonton berjubel dan memenuhi stadion yang dibangun pada tahun 1975 silam tersebut saat Malut Unoted melawan Persis.
Masyarakat yang tak kebagian tiket pun rela menyaksikan laga Malut United vs Persis dari gedung-gedung yang berada di sekitar stadion.
Pelatih Malut United, Imran Nahumarury bahkan menyebut jika sepak bola adalah agama kedua di Maluku Utara.
Rahmat Rivai tak menampik adanya istilah itu. Menurutnya, antusiasme masyarakat untuk menyaksikan klub kebanggan bermain di Stadion Kie Raha bak di luar nalar.
"Kalau ada tim yang bermain seperti Malut United (vs Persis Solo), orang sudah berada di stadion sejak jam 12 siang. Kepadatan itu sudah aduh tidak terbendung lagi, hampir seluruh akses jalan sudah ditutup," ucap dia.
Dia memaparkan, suporter yang datang ke Stadion Kie Raha tidak hanya berasal dari wilayah Ternate, melainkan juga daerah sekitar, seperti Halmahera, Tidore hingga dari pulau seberang.
"Itu sudah menjadi kebiasaan kalau ada tim yang bertanding. Bahkan ada yang dari seberang agak jauh perjalanan semalam (naik kapal). Jauh-jauh hari, dua tiga hari (sebelum pertandingan) sudah berangkat mereka," ujar Rahmat Rivai.
"Mereka yang lain juga menunggu tim-tim besar seperti Persija (Jakarta), Persib (Bandung) yang bermain di Ternate," tambahnya.
![Mantan pemain Persiter Ternate sekaligus legenda sepak bola Maluku Utara, Rahmat Rivai. [Dok Pribadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/24/76436-rahmat-rivai.jpg)
Munculnya Bintang Baru Maluku Utara
Baca Juga: Intip Gaya Mewah Benneisha Edelyn Laos Putri Cagub Maluku Utara, Kerap Pakai Tas Chanel
Hadirnya Malut United tak hanya membangkitkan gairah sepak bola Maluku Utara, namun juga kesempatan emas putra-putra daerah untuk unjuk gigi.
Terlebih lagi saat Malut United juga berlaga di Elite Pro Academy (EPA) U16, U18 dan U20 sehingga membuka kesempatan talenta lokal untuk berkembang.
"Sekarang kan sudah ada wadahnya dan tujuannya. Tinggal bagaimana kesempatan itu dimaksimalkan anak-anak untuk mewujudkan mimpi menjadi pesepak bola profesional," jelasnya.
Rahmad Rivai pun juga berpesan agar para pemain muda Maluku Utara lebih giat dan bekerja keras, baik dalam latihan maupun pertandingan.
"Karena untuk mencapai mimpi itu tidak mudah. Jangan lupa juga berdoa, karena suatu saat mimpi itu akan terwujud. Dalam sepak bola tidak ada yang tak mungkin, semua bisa selama kita bisa berusaha," tegas Rahmat Rivai.