Di usia yang tidak lagi muda, ia selalu membawa buku percakapan dalam sehari-hari. Satoru Mochizuki juga membuat catatan-catatan agar dirinya mudah menngingat.
"Iya, saya membawa buku percakapan ini sehari-hari, untuk memudahkan belajar," kata Satoru, dilansir dari Antara.
Apa yang ditunjukkan Satoru Mochizuki pun menunjukkan bahwa usia tidak menjadi halangan untuk belajar budaya baru. Dalam waktu sembilan bulan, aksinya dalam laga saat melawan Malaysia adalah salah satu bukti kemajuan belajarnya.