"Di sisi lain, pelatih Shin Tae-yong, yang menjadi pusat kegilaan manajer Korea di Asia Tenggara setelah pelatih Park Hang-seo, tiba-tiba dipecat setelah Piala Mitsubishi, sangat kontras dengan pelatih Kim Sang-sik. Pelatih Shin, yang mengambil alih jabatan pelatih kepala timnas dewasa Indonesia dan timnas U-23 pada tahun 2020, mengakhiri masa tinggalnya di tim tersebut setelah lima tahun. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia mengumumkan kontrak diputus atas kesepakatan bersama, namun kenyataannya hanya pemecatan sepihak."
Sisajournal menyoroti bahwa Piala AFF kerap menjadi tolok ukur utama bagi publik sepak bola di Asia Tenggara, bahkan lebih besar dibandingkan pencapaian di kualifikasi turnamen global seperti Piala Dunia dan Olimpiade.
Meski dianggap sebagai turnamen dengan lingkup regional terbatas, euforia dan ekspektasi tinggi membuat kegagalan di Piala AFF bisa berujung pada keputusan ekstrem, termasuk pemecatan pelatih.
Dalam konteks Indonesia, pemecatan Shin Tae-yong sempat menuai pro dan kontra. (Sisajournal)