Suara.com - Pada masa kolonial Belanda, masyarakat Tionghoa di Indonesia berkontribusi besar dalam berbagai bidang, termasuk sepak bola. Kiper tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 diketahui berdarah Tionghoa yakni Tan Mo Heng.
Tan Mo Heng tak menjadi bagian dari tim Hindia Belanda yang berkompetisi di turnamen bergengsi tersebut. Dia bahkan jadi kiper andalan saat itu.
Peran Tan Mo Heng di Piala Dunia 1938

Terlepas dari perdebatan mengenai tim yang berlaga di Piala Dunia 1938 bisa dianggap sebagai Indonesia atau bukan, sosok Tan Mo Heng tetap menjadi salah satu figur penting dalam sejarah sepak bola Tanah Air.
Selain Tan Mo Heng, tim Hindia Belanda juga diperkuat oleh pemain keturunan Tionghoa lainnya, seperti Pan Hong Tjien.
"Tim Hindia Belanda ini mayoritas adalah pribumi ditambah sejumlah pemain asal Belanda dan keturunan Tionghoa," tulis laporan BBC.
"Tim ini terdiri dari kiper [Tan] Bing Mo Heng, Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermandji, Anwar Sutan, dan kapten tim Nawir."
Tan Mo Heng lahir pada 28 Februari 1913. Sayangnya, literasi sejarah tidak banyak mencatat mengenai perjalanan hidupnya setelah karier sepak bolanya berakhir, termasuk kapan dan di mana ia meninggal dunia.
Sebagai seorang kiper, Tan Mo Heng dikenal tangguh saat membela klub HCTNH Malang. Klub ini merupakan gabungan dari beberapa klub sepak bola Tionghoa di Malang, seperti Kam Soe Twie, Tjoe Kian Hwee, dan Hak Sing Hwee.
Baca Juga: Belum Debut, Calon Pemain Timnas Indonesia Dilarang Tampil Dua Laga
HCTNH Malang sendiri menjadi bagian dari Voetbal Bond Batavia Omstreken (VBO), perkumpulan sepak bola yang berafiliasi dengan NIVU sejak tahun 1920.