Suara.com - PSSI terus mendekati pemain keturunan untuk dinaturalisasi. Kali ini, Tristan Gooijer masuk dalam radar.
Bek kelahiran Belanda, 2 September 2004, ini memiliki darah Maluku dari neneknya.
Saat ini, ia masih cedera lutut sejak debutnya bersama PEC Zwolle pada Agustus 2024, yang membuatnya absen delapan bulan.
Jika bicara soal keistimewaan, Tristan Grooijer punya sejumlah hal istimewa, ini ulasannya.

Keistimewaan Tristan Grooijer
Tristan Gooijer dikenal sebagai pemain serba bisa. Selain fullback kanan, ia juga bisa bermain sebagai bek tengah, fullback kiri, gelandang bertahan, hingga gelandang sayap di kedua sisi, menurut data Transfermarkt.
Saat debutnya untuk PEC Zwolle dalam formasi 4-2-3-1, ia dipercaya sebagai bek tengah.
Namun, cedera lutut memaksanya keluar setelah 26 menit, digantikan oleh Nick Fichtinger.
Jika bergabung dengan Timnas Indonesia, Gooijer akan menambah opsi fleksibel di lini belakang, seperti Kevin Diks yang bisa menjadi fullback atau bek tengah, serta Sandy Walsh dan Calvin Verdonk yang dapat bermain dalam skema tiga atau lima bek.
Baca Juga: Sepak Terjang Yaman U-17, Bisa Jadi Lawan Terberat Timnas Indonesia di Piala Asia U-17 2025
Musim depan, ia akan kembali ke Ajax Amsterdam dan difokuskan sebagai bek tengah.
Meski pernah membela Timnas Belanda U-16 dan U-18, Gooijer tidak menutup peluang membela Indonesia.
"Saya menghormati sepak bola Indonesia dan melihat perkembangan tim nasional. Masa depan masih terbuka," katanya.
Ada Peran Asisten Pelatih Liverpool
Menurut laporan media Belanda, PSSI sudah melakukan komunikasi pertama dengan pemain yang saat ini dipinjamkan ke PEC Zwolle tersebut.
Tristan Gooijer pun sudah buka suara perihal kansnya menjadi WNI dan membelan Timnas Indonesia. Menurut Gooijer, ia sangat menghormati sepak bola Indonesia dan memantau perkembangan Timnas Indonesia.