Suara.com - Timnas Indonesia U-17 mencetak sejarah baru di ajang Piala Asia U-17 2025 dengan menumbangkan salah satu kekuatan besar Asia, Korea Selatan U-17, tim negara asal Shin Tae-yong. Bertanding di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi, skuad Garuda Muda sukses mencuri tiga poin usai menang tipis 1-0 pada laga perdana Grup C, Jumat (4/4).
Gol tunggal yang menjadi penentu kemenangan dicetak oleh Evandra Florasta pada menit ke-90+1. Proses gol tersebut terjadi secara dramatis.
Awalnya, Evandra gagal mengeksekusi penalti setelah bola berhasil ditepis oleh kiper Korea Selatan. Namun, ia dengan sigap memanfaatkan bola rebound dan langsung menyarangkan bola ke gawang lawan.
Kemenangan ini menjadi catatan penting dalam perjalanan tim muda Indonesia di kompetisi elite level Asia. Pasalnya, Korea Selatan bukan tim sembarangan.
Mereka adalah finalis Piala Asia U-17 edisi sebelumnya pada 2023 dan memiliki sejarah panjang di turnamen ini. Oleh karena itu, keberhasilan mengalahkan tim sekelas Korea Selatan menjadi bukti perkembangan positif sepak bola usia muda di Indonesia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan apresiasi atas performa luar biasa anak-anak asuhan pelatih Nova Arianto. Menurutnya, kemenangan ini diraih dengan kerja keras, ketangguhan mental, dan semangat pantang menyerah.
Ia juga menegaskan bahwa perjuangan belum selesai karena masih ada dua pertandingan penting yang harus dijalani, yakni menghadapi Yaman dan Afghanistan.
"Alhamdulillah 3 poin! Sebuah momen bersejarah Timnas Indonesia U-17 berhasil menang 1-0 atas Korea Selatan yang merupakan finalis Piala Asia U-17 2023," kata Erick Thohir dikutip dari laman Instagram pribadinya, Santu (5/4/2025).

"Kemenangan yang tidak mudah, dengan tekanan yang begitu luar biasa sepanjang pertandingan, Timnas [Indonesia] U-17 menunjukkan mental yang luar biasa dan bisa mencetak gol jelang laga usai."
Baca Juga: Jay Idzes Pertanyakan Terakhir Kali Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia
Berdasarkan klasemen sementara Grup C, Indonesia kini menempati posisi kedua dengan koleksi tiga poin. Di posisi pertama terdapat Yaman yang juga meraih tiga poin, namun unggul selisih gol usai mengalahkan Afghanistan 2-0 di laga lainnya.
Sementara Korea Selatan berada di posisi ketiga tanpa poin, sedangkan Afghanistan berada di dasar klasemen.
Keberhasilan Indonesia mengamankan tiga poin pertama tentu menjadi modal penting untuk menjaga peluang lolos ke fase selanjutnya dan merebut tiket menuju Piala Dunia U-17. Untuk mencapai itu, fokus dan konsistensi permainan di dua laga berikutnya menjadi kunci utama.
Pertandingan melawan Yaman dijadwalkan berlangsung pada Senin (7/4) mendatang, sementara duel melawan Afghanistan akan digelar pada Rabu (9/4) dini hari WIB.
Jika Indonesia mampu menjaga momentum ini, jalan menuju Piala Dunia U-17 akan semakin terbuka lebar. Terlebih, secara taktis permainan Garuda Muda menunjukkan perkembangan signifikan.
Meskipun mendapat tekanan di babak pertama, mereka tetap solid dalam bertahan dan berhasil memanfaatkan momen krusial di akhir pertandingan untuk mencetak gol kemenangan.
![Naturalisasi Timnas Indonesia Dapat Kritikan Pedas, Erick Thohir Disebut Absrud [Instagram Erick Thohir]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/12/75112-erick-thohir-dan-patrick-kluivert.jpg)
Salah satu faktor penting dalam kemenangan ini adalah kedisiplinan lini belakang serta kesiapan fisik dan mental para pemain.
Terlihat bahwa persiapan yang dilakukan selama pemusatan latihan dan uji coba internasional membawa dampak positif terhadap permainan tim.
Bagi pelatih Nova Arianto, kemenangan atas Korea Selatan menjadi validasi dari metode pendekatan dan strategi permainan yang diterapkannya.
Tidak hanya fokus pada taktik, namun juga pembentukan karakter pemain agar bisa tampil percaya diri di laga-laga besar. Performa apik ini pun diharapkan bisa terus berlanjut pada laga berikutnya.
Secara historis, Indonesia masih tergolong baru di peta kekuatan sepak bola Asia pada level U-17.
Namun dengan hasil positif ini, kepercayaan diri tim dan ekspektasi publik tentu meningkat. Apalagi, PSSI belakangan memang menaruh perhatian besar pada pembinaan usia dini sebagai fondasi masa depan sepak bola nasional.
Langkah awal yang gemilang ini harus diiringi dengan sikap realistis dan kerja keras lanjutan. Kemenangan melawan Korea Selatan bukan berarti tantangan telah usai.
Sebaliknya, ini baru permulaan dari perjalanan panjang yang bisa mengubah arah sejarah Timnas U-17 Indonesia di kancah internasional.