Suara.com - Masuk sebagai pemain pengganti di pertandingan Timnas Indonesia U-17 vs Afghanistan, Fadly Alberto Hengga tunjukkan kelasnya.
Gol Fadly begitu sapaan akrabnya di menit ke-90+6 memanfaatkan asisst cantik dari Aldyansyah Taher menggetarkan gawang Afghanistan yang dikawal Hamid Amiri.
Hamid Amiri yang sepanjang 90 menit tampil cukup percaya diri makin terdiam setelah Aldyansyah Taher kembali kirim umpan manja yang dikonversi menjadi gol oleh Zahaby Gholy.
Timnas Indonesia U-17 pun menyapu 3 pertandingan di grup C Piala Asia U-17 2025 dengan kemenangan.
Pasukan Nova Arianto pun melaju ke babak perempat final dan menantang Korea Utara malam ini, Senin (14/4) di Stadion King Abdullah Sports City Hall, Jeddah, Arab Saudi.
Perfomance Alberto Hengga begitu apik. Seperti pemain Garuda Muda lainnya, Hengga tunjukkan kualitas skuat Timnas Indonesia U-17.
![Pemain Sepak Bola Timnas Indonesia U-17 Fadly Alberto Hengga berebut bola dengan pemain Yaman U-17 pada laga kedua Grup C Piala Asia U-17 2025 di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Senin (7/4/2025). [Handout/Dokumentasi PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/08/26274-timnas-indonesia-u-17-fadly-alberto-hengga.jpg)
Satu gol ke gawang Afghanistan membuat Fadly telah mengoleksi 2 gol sama dengan Zahaby Gholy di Piala Asia U-17 2025.
Menurut Hengga, capaian pribadi dan skuat Garuda Muda tak lepas dari tangan dingin Nova Arianto sebagai pelatih.
"Saya mempelajari dan menyerap semua yang diajarkan pelatih Nova Arianto. Dan karena itu, saya benar-benar yakin dapat membantu tim lolos ke Piala Dunia U-17," ucap pemain kelahiran 22 Juni 2008 tersebut seperti dilansir dari laman resmi AFC.
Baca Juga: Eks Manchester United Nasihati Pemain Muda Indonesia, Bongkar Kunci Sukses di Sepak Bola Dunia
Fadly Alberto Hengga berasal dari keluarga sederhana. Ia bahkan tinggal di rumah dengan ukuran 4x8 meter berdinding kayu dan beralaskan tanah.
Fadly tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Sosok ibu menjadi sangat penting bagi karier Fadly.
Diceritakan Fadly bahwa sang ibu sejak ia kecil selalu membawanya menonton pertandingan. Sejak kecil juga, Fadly sudah jatuh cinta pada sepak bola.
"Sejak kecil, saya selalu memegang bola dan saya selalu merasa memiliki darah sepak bola," ucapnya.
"Ibu saya selalu mengajak saya ke berbagai turnamen di mana pun diadakan dan saya mulai bermain dengan serius di usia 9 tahun dan menjadi bagian dari tim nasional U-16 pada usia 15 tahun," jelas Fadly.
Dijelaskan oleh Fadly, meski berasal dari keluarga tak mampu, ia bermimpi bisa jadi pemain profesional karena baginya mimpi itu gratis.