Gary Rowett memilih menurunkan striker senior Tom Bradshaw sebagai starter dan memasukkan Mark Harris sebagai pengganti di babak kedua.
Keputusan ini menunjukkan bahwa hierarki penyerang dalam tim mulai berubah, dengan Ole Romeny kini tampaknya berada di posisi ketiga dalam daftar pilihan pelatih untuk sektor depan.
Performa solid lini depan tanpa kehadiran Romeny menjadi sorotan media lokal, termasuk Oxford Mail.
Mereka menilai bahwa peningkatan jumlah peluang dari permainan terbuka menunjukkan sisi positif dari komposisi baru yang diturunkan Rowett.
Meski gol kemenangan datang dari situasi bola mati, kreativitas serangan yang terlihat di babak pertama dinilai memberikan harapan bagi tim jelang akhir musim.
Oxford United kini berada dalam fase krusial. Dengan hanya empat pertandingan tersisa di Divisi Championship, setiap laga menjadi penentu nasib klub di klasemen akhir.
Konsistensi performa menjadi kunci, baik dalam upaya menjauh dari zona degradasi maupun menjaga momentum positif yang mulai terbentuk.
Bagi Romeny, sisa musim ini menjadi tantangan untuk membuktikan kemampuannya kembali. Ia harus bekerja keras di sesi latihan dan memanfaatkan setiap peluang agar dapat meyakinkan pelatih untuk memberinya menit bermain.
Kompetisi di lini depan semakin ketat, dan hanya performa terbaik yang dapat mengubah keputusan pelatih.
Baca Juga: Pelatih Oxford United Hubungkan Gol Bunuh Diri Ole Romeny dengan Timnas Indonesia, Kenapa?
Selain itu, situasi ini juga berpengaruh pada kiprah pemain Indonesia lainnya seperti Marselino Ferdinan, yang juga memperkuat Oxford United.