Pemain yang kini memperkuat Thai Port FC di Liga Thailand ini pernah menjabat sebagai kapten Timnas dan dikenal dengan semangat juang serta determinasi tinggi.
Namun, sejak era pemain diaspora mendominasi skuad, performa Asnawi dinilai kurang menyatu. Hal itu membuatnya tak lagi menjadi pilihan utama dan bahkan tidak masuk daftar panggil sejak Piala AFF 2024.
Padahal, sebelum kedatangan Diks, Asnawi selalu menjadi tulang punggung lini pertahanan. Namun, di ajang Piala AFF terakhir, performanya menuai kritik tajam.
Aksi individu yang berujung pada kehilangan bola beberapa kali membuat kepercayaan publik dan tim pelatih menurun terhadapnya.
Dengan kondisi ini, penggawa Timnas dan tim pelatih harus bergerak cepat menyusun strategi baru. Tanpa Diks, kekuatan lini belakang bisa menurun signifikan jika tak segera diisi oleh pemain yang memiliki visi bermain setara.
Kombinasi pengalaman, adaptasi dengan gaya bermain, dan chemistry dengan pemain lainnya akan menjadi kunci dalam menentukan siapa yang layak mengisi posisi vital tersebut.
Cedera yang dialami Kevin Diks juga menambah daftar tantangan bagi Timnas Indonesia yang tengah berupaya menunjukkan eksistensi di kancah sepak bola internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia memang aktif merekrut pemain keturunan dari Eropa demi memperkuat skuad.
Namun, ketergantungan pada pemain diaspora juga membawa tantangan tersendiri dalam hal konsistensi dan integrasi permainan.
Kini, harapan publik tertuju pada pemilihan strategi yang tepat demi menjaga performa Timnas tetap kompetitif. Pertandingan melawan China dan Jepang akan menjadi ujian nyata dari kedalaman skuad serta kecerdikan taktik Patrick Kluivert dalam mengatasi absennya pemain kunci.
Baca Juga: Statistik Anyar Maarten Paes Bikin Berpotensi Jadi Legenda FC Dallas