Suara.com - Pelatih Patrick Kluivert punya sederet alasan untuk memanggil Elkan Baggott jelang Timnas Indonesia vs China. Bek jangkung itu tengah tampil menawan di Inggris.
Elkan Baggott, terus mendapatkan tempat utama bersama Blackpool FC meski di awal masa peminjamannya kerap berkutat dengan cedera.
Kini, Baggott tampil solid di bawah asuhan Steve Bruce, membuat peluangnya kembali ke Timnas Indonesia sejak kali terakhir berseragam Merah Putih pada 2023 terbuka lebar.
Timnas Indonesia sudah ditunggu dua laga krusial yang juga penutup dari putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yakni kontra China dan Jepang.
Dua laga itu akan berlangsung masing-masing pada 5 dan 10 Juni 2025. Laga kontra China akan bergulir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, sementara lawan Jepang akan berlangsung di kandang lawan.
Jelang laga krusial tersebut, Timnas Indonesia dihantam badai cedera di sektor pertahanan, dengan Kevin Diks, Shayne Pattynama, dan Dean James mengalami cedera dan dikhawatirkan absen.

Kondisi ini membuat Patrick Kluivert wajib mempertimbangkan nama Elkan Baggott sebagai solusi darurat untuk memperkuat tembok pertahanan Garuda.
Meski sudah lebih dari setahun tak memperkuat Timnas Indonesia akibat konflik dengan Shin Tae-yong, peluang Baggott kembali terbuka di era pelatih baru.
Baggott tampil cukup solid bersama Blackpool FC di League One musim ini dengan mencatatkan 15 penampilan dan satu assist dari total 1.171 menit bermain di semua ajang.
Baca Juga: Punya Kualitas, 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 Ini Layak Abroad
Bek jangkung ini dikenal kuat dalam duel udara, disiplin menjaga area, serta punya kemampuan membangun serangan dari belakang.
Fisiknya yang prima, naluri bertahan alami dan fakta dirinya punya kaki terkuat kiri menjadi aset penting menghadapi tekanan China yang kerap mengandalkan skema bola panjang dan kecepatan.
Di saat stok bek kiri dan bek tengah alami krisis, Baggott bisa berperan ganda: menutup celah di lini belakang sekaligus memberi keunggulan dalam duel bola mati.
Dengan postur 1,94 meter, ia bisa jadi penghalang utama untuk pemain-pemain seperti Wu Lei yang sering memanfaatkan celah sempit.
Kluivert dikenal tak ragu memberi kesempatan kepada pemain muda potensial, dan Elkan merupakan salah satu talenta terbaik Indonesia yang sayang jika dibiarkan tak aktif di skuad.
Panggilan terhadap Baggott juga bisa jadi awal rekonsiliasi penting demi menjaga kedalaman skuad menghadapi dua laga penentuan Grup C.
Jika Indonesia ingin tampil maksimal, lini belakang harus diperkuat oleh pemain yang tangguh dan berpengalaman seperti Elkan.
Selain kualitas, motivasi Baggott yang ingin membuktikan diri bisa jadi energi tambahan yang dibutuhkan tim.
Momen ini sangat pas untuk membawanya kembali dan menutup rapat lini belakang Garuda demi menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Profil Elkan Baggott
Elkan William Tio Baggott semakin dikenal publik Tanah Air sejak memperkuat Timnas Indonesia U-19 pada 2020. Debut internasionalnya berlangsung saat menghadapi Makedonia Utara dalam laga uji coba, dan sejak itu, namanya tak pernah absen dari sorotan pecinta sepak bola nasional.
Lahir di Thailand pada 23 Oktober 2002, Elkan merupakan pemain berdarah campuran Indonesia dan Inggris. Masa kecilnya banyak dihabiskan di Negeri Gajah Putih, sebelum kemudian pindah ke Indonesia pada tahun 2008. Di tanah air inilah kecintaannya terhadap sepak bola mulai tumbuh.
Elkan mulai menapaki dunia sepak bola saat bersekolah di British International School Jakarta. Ia bahkan dipercaya menjadi kapten tim sekolahnya—sebuah pertanda awal akan kepemimpinan dan bakat alaminya di lapangan hijau. Tak hanya itu, ia juga aktif mengikuti sekolah sepak bola di Jakarta untuk mengasah kemampuannya sejak dini.
Tahun 2011 menjadi titik balik dalam perjalanan hidup Elkan, saat keluarganya memutuskan pindah ke Inggris. Di sana, ia menetap dan mulai menapaki jalur profesional di dunia sepak bola.
Kerja keras dan konsistensinya akhirnya berbuah manis ketika ia bergabung dengan tim junior Ipswich Town pada 2019 melalui program beasiswa dua tahun.
Penampilan impresif Elkan bersama skuad muda Ipswich Town membuatnya dipromosikan ke tim senior hanya dalam waktu setahun, tepatnya pada 2020. Tahun yang sama, Elkan mendapat panggilan dari PSSI untuk memperkuat Timnas U-19 dan menjalani debut dalam laga melawan Makedonia Utara.
Performa Elkan yang konsisten membuat PSSI kembali meliriknya untuk Timnas senior. Meski sempat menolak karena alasan pandemi COVID-19, Elkan tetap menunjukkan komitmennya terhadap Merah Putih.
Ia resmi menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama Ipswich Town pada 2021, sekaligus mencatat sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang tampil di Liga Inggris.
Kembali membela Timnas senior pada akhir 2021, Elkan tampil perdana dalam laga persahabatan kontra Afghanistan. Ia kemudian menjalani debut resmi di ajang Kejuaraan AFF melawan Laos. Sejak itu, Elkan menjadi bagian penting dari skuad Garuda, baik di Timnas U-23 maupun Timnas senior.
Penampilannya yang solid di berbagai pertandingan membuat Ipswich Town memperpanjang kontraknya hingga tahun 2025. Selama berseragam Ipswich, Elkan juga sempat dipinjamkan ke beberapa klub seperti King's Lynn Town, Gillingham, dan Cheltenham Town demi menambah jam terbang dan pengalaman bertanding.
Berbeda dari pemain naturalisasi lainnya, Elkan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada usia 18 tahun, tepatnya pada 2020. Keputusan ini membuktikan kecintaannya terhadap tanah kelahiran ibunya dan tekad kuatnya untuk membawa nama Indonesia di panggung internasional.
Kini, Elkan Baggott bukan hanya menjadi andalan lini pertahanan Timnas, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang bercita-cita menembus level sepak bola dunia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam