PSSI sendiri sempat membuka komunikasi dengan beberapa pemain keturunan di luar negeri, dan nama Struijk kerap muncul dalam daftar harapan penggemar.
Fenomena pemain keturunan membela Timnas Indonesia memang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan regulasi FIFA yang mengizinkan pemain berpindah federasi selama belum tampil di laga kompetitif senior, Indonesia mulai giat menjaring talenta diaspora.
Sosok seperti Shayne Pattynama, Jordi Amat, dan Sandy Walsh sudah membuktikan bahwa peluang tersebut nyata.
Dalam konteks ini, Pascal Struijk bisa menjadi tambahan berharga untuk lini pertahanan Indonesia. Ia memiliki pengalaman bermain di level tertinggi Liga Inggris dan membawa karakter khas sepak bola Eropa.
Namun, keputusan tetap berada di tangan sang pemain. Jika hatinya sudah tertambat pada Belanda, maka Indonesia harus menghormatinya.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan ada perubahan di masa mendatang. Dunia sepak bola penuh kejutan. Pemain yang kini memilih satu negara, bisa saja berubah haluan karena faktor emosional, peluang bermain, atau kondisi lainnya.
Selama status Struijk belum benar-benar terkunci secara resmi oleh Belanda di kompetisi FIFA, harapan itu akan terus hidup di benak suporter Indonesia.