Suara.com - Dua penggawa Timnas Indonesia, Shayne Pattynama dan Joey Pelupessy, harus mengalami nasib nahas karena nilai pasarnya turun setelah dilatih oleh Patrick Kluivert.
Nilai pasar Shayne Pattynama dan Joey Pelupessy mengalami penurunan yang identik atau sama persis, yakni sebesar 50 ribu euro atau setara Rp957 juta.
Penurunan nilai pasar dua pemain yang memiliki darah keturunan Maluku itu hadir setelah keduanya dilatih oleh Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.
![Pemain Timnas Indonesia, Joey Pelupessy dan Ragnar Oratmangoen. [Dok. IG Timnas Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/13/85010-pemain-timnas-indonesia-joey-pelupessy-dan-ragnar-oratmangoen.jpg)
Sebelum dilatih oleh Patrick Kluivert, kedua pemain ini memiliki nilai pasar yang serupa, yakni sebesar 300 ribu euro atau sekitar Rp5,7 miliar.
Namun per tanggal 24 April kemarin, nilai pasar Shayne dan Joey justru turun 50 ribu euro dan kini menjadi 250 ribu euro atau setara Rp4,7 miliar.
Meski begitu, penurunan nilai pasar Shayen dan Joey ini diyakini sama sekali tak berkaitan dengan Patrick Kluivert maupun Timnas Indonesia.
Penurunan nilai pasar kedua pemain tersebut diyakini berkaitan dengan performa dan usia yang dimiliki oleh Shayne Pattynama dan Joey Pelupessy.
Shayne Pattynama sendiri mengalami penurunan performa cukup signifikan sejak memutuskan bergabung KAS Eupen pada Februari 2024 lalu.

Dalam rentang waktu hampir 1,5 tahun bersama klub Belgia itu, bek kiri berusia 26 tahun ini hanya tampil sebanyak 23 kali di berbagai ajang.
Baca Juga: Alasan Patrick Kluivert Wajib Panggil Elkan Baggott di Timnas Indonesia vs China
Minimnya jumlah penampilan Shayne sendiri tak lepas dari faktor cedera dan alasan taktik sang pelatih. Alhasil, kondisi ini membuat nilai pasarnya mengalami penurunan drastis sejak 2023 lalu.
Sekadar informasi, Shayne memiliki nilai pasar sebesar 650 ribu euro sebelum bergabung KAS Eupan, yang menjadi nilai pasar tertinggi sepanjang kariernya.
Kemudian untuk Joey Pelupessy sendiri, penurunan nilai pasar ini berkaitan dengan usianya yang kini hampir menginjak 32 tahun.
Penurunan nilai pasar Joey pun juga tak lepas dari keputusannya bergabung dengan tim kasta kedua Belgia, Lommel SK, pada Januari kemarin.

Meski kerap tampil dan menjadi andalan, status Lommel SK sebagai tim kasta kedua berpengaruh terhadap nilai pasar eks FC Groningen itu.
Hal ini dapat dibuktikan sebelum bergabung Lommel SK, di mana saat membela FC Groningen, Joey memiliki nilai pasar di rentang 300-350 ribu euro sepanjang tahun 2024 kemarin.
Terlepas dari nilai pasarnya yang turun, Shayne Pattynama dan Joey Pelupessy diprediksi akan menjadi tumpuan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia pada Juni mendatang.
Pada Juni mendatang, Timnas Indonesia sendiri akan melakoni dua laga penting, yakni melawan China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Karena menghadapi dua laga penting, Shayne Pattynama diharapkan bisa mengisi pos yang kemungkinan ditinggalkan Dean James yang tengah cedera.
Sementara itu, Joey Pelupessy diharapkan bisa kembali menunjukkan performa apiknya sebagai gelandang bertahan saat menjamu China dan bertandang ke markas Jepang.
Joey Pelupessy, gelandang bertahan berusia 31 tahun, memiliki segudang pengalaman bermain di Eropa, termasuk di Liga Belanda bersama Heracles Almelo dan PEC Zwolle. Dikenal dengan visi bermain yang baik, tekel-tekel keras, serta kemampuan memutus serangan lawan, kehadirannya di lini tengah diharapkan dapat memberikan keseimbangan dan soliditas bagi Timnas Indonesia. Darah Indonesia yang mengalir dalam dirinya berasal dari kakek dan neneknya.
Sementara itu, Shayne Pattynama, bek kiri berusia 26 tahun, saat ini bermain untuk KAS Eupen di Liga Belgia. Pattynama memiliki keunggulan dalam kecepatan, kemampuan bertahan yang solid, serta umpan-umpan silang yang akurat. Kehadirannya akan menambah opsi di lini belakang, khususnya di posisi bek kiri yang selama ini menjadi perhatian. Ayahnya merupakan Warga Negara Indonesia.
Kedatangan Pelupessy dan Pattynama tentu menambah optimisme para suporter Timnas Indonesia. Dengan pengalaman dan kualitas yang mereka miliki, diharapkan keduanya dapat segera beradaptasi dan memberikan dampak positif bagi performa tim Garuda di berbagai ajang internasional mendatang. Proses naturalisasi keduanya pun diharapkan dapat berjalan lancar sehingga mereka dapat segera membela Merah Putih.
Felix Indra Jaya