Infografis
Real Madrid sendiri hanya memiliki harapan trofi dari Copa Del Rey setelah gugur di babak perempat final Liga Champions dari wakil Inggris, Arsenal.
Sementara Barcelona masih memiliki jalan menuju juara Liga Champions dan akan menghadapi Inter Milan di semifinal.
Barca yang kini diasuh Hansi Flick adalah tim tersukses di Copa del Rey dengan 31 gelar. Mereka memimpin 11 gelar atas Madrid yang menjadi tim tersukses ketiga di turnamen tertua di Spanyol tersebut.
Tim tersukses kedua di turnamen ini adalah Athletic Bilbao dengan 24 gelar. Namun sayangnya, mereka gugur pada babak 16 besar setelah ditaklukkan Osasuna dengan skor 2-3.
Real Madrid sendiri sudah membantah rumor akan mundur dari final turnamen yang juga dikenal dengan sebutan Piala Raja tersebut.
Dikutip dari pernyataan resmi klub, Real Madrid menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak pernah mempertimbangkan untuk menolak bermain pada partai final.
"Klub kami memahami bahwa pernyataan tidak pantas dari wasit yang ditunjuk untuk pertandingan ini, yang dibuat 24 jam sebelum final, tidak dapat mencoreng acara olahraga penting di seluruh dunia yang akan ditonton oleh ratusan juta orang dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada semua penggemar yang berencana untuk pergi ke Sevilla, dan kepada semua orang yang sudah berada di ibu kota Andalusia," tulis pernyataan resmi klub.
Diketahui sebelumnya Real Madrid memutuskan untuk tidak menghadiri konferensi pers dan membatalkan menggelar sesi latihan di Stadion de La Cartuja sebagai bentuk protes kepada federasi sepak bola Spanyol RFEF.
Real Madrid meminta federasi sepak bola Spanyol RFEF untuk mengganti wasit Ricardo de Burgoes Bengoetxea dan wasit VAR Gonzalez Fuertes untuk partai final Piala Raja, namun permintaan itu ditolak.
Baca Juga: Panas! Pengakuan Wasit yang Picu Real Madrid Mau Boikot Final Copa del Rey
Pada pernyataan resmi sebelumnya, Real Madrid menilai penunjukkan wasit dan wasit VAR yang dilakukan oleh RFEF untuk bertugas di laga final Piala Raja Spanyol tidak dapat diterima.
