Meski pernah memperkuat Belanda U-17 di Euro U-17 2016, Struijk hanya tampil dalam dua pertandingan dan belum mendapatkan kesempatan penuh untuk menunjukkan kemampuannya di level senior.
Di tengah ketidakpastian tersebut, PSSI sempat melirik Struijk sebagai salah satu kandidat naturalisasi. Apalagi, ia memiliki garis keturunan Indonesia, yang memperkuat peluangnya untuk bergabung dengan Garuda.
Namun, hingga saat ini, Struijk masih berkomitmen mengejar mimpinya untuk bermain bersama Timnas Belanda.
Jejak Darah Indonesia dalam Diri Struijk
Meskipun besar di Eropa, Pascal Struijk memiliki ikatan emosional dengan Indonesia. Lahir di Belgia pada 11 Agustus 1999, Struijk berasal dari keluarga multikultural. Darah Indonesia mengalir dari kakek dan neneknya di pihak ayah.
Latar belakang budaya ini memberikan warna unik dalam perjalanan hidupnya. Struijk dikenal tetap menjaga hubungan emosional dengan budaya Indonesia, menjadikannya pemain yang membawa dua identitas kuat: Eropa dan Indonesia.
Dengan bakat luar biasa di lini pertahanan, pengalaman bermain di salah satu liga terbaik dunia, serta latar belakang budaya yang kaya, masa depan Pascal Struijk di kancah sepak bola internasional masih terbuka lebar. Entah itu membela Belanda, Belgia, atau bahkan Indonesia, semua mata tetap akan tertuju padanya.