Rafael Struick sendiri sempat mengaku dirinya membuka opsi kembali ke Eropa jika berpisah dengan Brisbane Roar kelak.
“Tentu saja saya terbuka untuk kembali ke Eropa, tetapi itu juga berlaku untuk tinggal di sini (Brisbane Roar). Kita lihat saja nanti,” katanya, dikutip dari Omroep West.
Hanya saja dengan minimnya menit bermain dan performa yang menurun, diyakini tak akan ada banyak klub Eropa yang mau menampung Rafael Struick.
Alhasil, muncul rumor jika Rafael Struick bisa saja berlabuh ke Liga 1, di mana Bhayangkara FC menjadi salah satu tim yang disebut-sebut akan jadi pelabuhannya.
Profil Rafael Struick
Lahir di Leidschendam, Belanda, pada 27 Maret 2003, Struick memiliki darah Indonesia dari kedua orang tuanya.
Kariernya di Eropa dimulai bersama akademi ADO Den Haag, sebelum akhirnya menembus tim utama klub tersebut. Kecepatan, dribbling lincah, dan naluri mencetak gol yang tajam menjadi ciri khas permainannya. Potensinya yang besar membuat banyak pihak menaruh harapan padanya untuk menjadi salah satu pemain kunci Timnas Indonesia di masa depan.
Debutnya bersama Timnas Indonesia U-20 di ajang Toulon Tournament 2022 langsung mencuri perhatian. Ia kemudian terus menjadi pilihan utama di bawah asuhan Shin Tae-yong, termasuk dalam skuad Piala Asia U-20 2023 dan SEA Games 2023. Kehadirannya memberikan warna baru di lini depan Garuda Muda, menambah opsi serangan yang dinamis dan berbahaya.
Dengan talenta yang dimilikinya dan kesempatan bermain di Eropa, Rafael Struick diharapkan dapat terus mengembangkan kemampuannya dan membawa harum nama Indonesia di pentas sepak bola internasional. Para penggemar sepak bola Tanah Air tentu akan terus memantau perkembangan karier cemerlangnya.
Baca Juga: Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia dari China, Sang Monster Kembali!