Suara.com - Di balik sorotan lapangan hijau dan statusnya sebagai pemain profesional, Elkan Baggott mengungkap sisi lain dari kehidupannya yang jarang diketahui publik. Bek Timnas Indonesia ini secara jujur mengaku pernah merasa tertekan hingga mempertanyakan apakah jalan hidupnya memang di dunia sepak bola.
Bahkan, ia menyebut bahwa cita-cita masa kecilnya sejatinya bukan menjadi pemain sepak bola, melainkan seorang pilot.
Pengakuan mengejutkan ini disampaikan Elkan dalam sebuah siniar bertajuk Sherbet Lemon di kanal YouTube.
Ia membagikan pengalaman pribadi soal tekanan yang dialaminya sebagai pesepak bola profesional, termasuk bagaimana ia mengandalkan orang-orang terdekat untuk menjaga keseimbangan mental.
“Sepak bola adalah dunia yang penuh tekanan. Setiap hari latihan, lalu tampil di depan ribuan orang. Sangat penting memiliki sistem pendukung,” ujar Elkan.
Bagi pemain bertinggi badan 194 cm ini, keluarganya adalah pelipur lara di tengah ketegangan dunia olahraga. Pasangan, orang tua, hingga anjing peliharaan menjadi tempatnya melepas stres dan kembali fokus menjalani rutinitas yang menuntut.
Saat ini, Elkan Baggott masih terikat kontrak dengan klub Inggris, Ipswich Town, yang kini bermain di Championship, kasta kedua Liga Inggris.
Namun, untuk musim 2024/2025, ia menjalani masa peminjaman ke Blackpool FC yang berlaga di League One (kasta ketiga).
Sayangnya, musim ini tak berjalan mulus bagi Elkan. Cedera yang sempat dialaminya membuatnya absen di sejumlah pertandingan. Ia hanya mencatatkan 20 penampilan di semua kompetisi musim ini.
Baca Juga: Kabar Buruk dari Jay Idzes Jelang TC Timnas Indonesia di Bali

“Saya ingin menjadi versi terbaik dari diri saya. Tapi, kadang saya harus memaksakan diri, terutama dalam menjaga pola makan. Godaan selalu ada,” katanya soal pentingnya disiplin.
Elkan percaya bahwa bakat saja tidak cukup. Menurutnya, banyak pemain berbakat yang gagal karena kurang disiplin dan enggan bekerja keras. Ia menekankan pentingnya etos kerja bagi siapa saja yang ingin meniti karier di level profesional.
“Saya lihat banyak pemain yang sangat berbakat di akademi, tapi mereka tidak punya etos kerja yang cukup. Mereka tak cukup berkorban,” ungkap Elkan yang terakhir membela Timnas Indonesia pada ajang Piala Asia 2023 (2024).
Meski kini dikenal sebagai pemain andalan Timnas dengan 22 caps dan dua gol, Elkan mengaku bahwa sepak bola bukanlah impian awalnya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sempat ingin mengejar karier sebagai pilot.
“Saya suka sepak bola, tapi tidak pernah benar-benar berpikir akan menjalani ini secara profesional. Saya punya impian lain, yaitu menjadi pilot,” ujarnya dalam siniar yang tayang Jumat (2/5/2025).
Masa depan Elkan sempat berada di persimpangan saat ia berada di akademi Ipswich Town. Di satu sisi, ia mendapat kesempatan emas untuk bergabung dengan akademi elite. Namun di sisi lain, keinginan menjadi pilot masih menggelora di hatinya.