Suara.com - Kehadiran para pemain keturunan di skuad Timnas Indonesia semakin memperkaya kualitas permainan tim Merah Putih, terutama di era pelatih Patrick Kluivert.
Dari total 19 pemain diaspora yang dipanggil dalam berbagai kesempatan, sejumlah nama bermain di kompetisi Eropa, termasuk Liga Belgia yang menjadi salah satu destinasi populer bagi pemain Indonesia berdarah Eropa.
Salah satu sosok paling dikenal publik Indonesia dalam konteks ini adalah Sandy Walsh. Bek kanan yang lahir dan besar di Belgia ini sempat memperkuat KV Mechelen selama lima musim, dimulai sejak 2020.
![Suara-suara Ini Masih Terngiang-ngiang Bikin Bulu Kuduk Sandy Walsh Berdiri [Instagram Sandy Walsh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/17/31225-sandy-walsh.jpg)
Kariernya di Liga Belgia cukup stabil hingga akhirnya memilih tantangan baru di Yokohama F. Marinos pada Februari 2025. Namun, kepindahannya ke J.League belum memberikan hasil maksimal.
Walsh lebih sering menghuni bangku cadangan dan belum mampu merebut tempat utama, membuat masa depannya di klub Jepang tersebut masih tanda tanya.
Sementara itu, Ragnar Oratmangoen menjadi salah satu pemain yang memulai debutnya di Liga Belgia bersama FCV Dender pada musim panas 2024.
Penyerang yang dikenal dengan kecepatan dan daya jelajahnya itu mencatatkan 20 penampilan dan menyumbang satu gol pada musim perdananya di kompetisi tertinggi Belgia, Jupiler Pro League.

Ia sempat menjadi andalan pelatih dari pekan ke-12 hingga pekan ke-30, namun posisinya di tim utama mulai tergeser hingga absen dalam enam laga terakhir.
Meski demikian, adaptasi Oratmangoen terbilang cukup cepat untuk pemain yang baru hijrah dari Belanda.
Baca Juga: Selamat Datang 5 Pemain Keturunan, Banyak Dibicarakan Jadi Calon Pemain Timnas Indonesia
Nama lain yang juga mencuri perhatian adalah Shayne Pattynama. Bek kiri berpostur tinggi ini direkrut oleh KAS Eupen pada awal tahun 2024. Selama membela klub asal Belgia tersebut, Pattynama telah tampil sebanyak 23 kali, dengan 16 penampilan tercatat pada musim ini.

Sayangnya, perjalanannya tidak mulus karena kerap diganggu cedera. Hal itu berdampak pada performanya yang tidak konsisten, bahkan membuat kontribusinya di level tim nasional menjadi minim. Situasi ini membuat posisinya di skuad Garuda mulai terancam.
Namun di antara para pemain diaspora Indonesia yang berkiprah di Liga Belgia, satu nama mencuat sebagai pemain paling stabil dan bersinar musim ini, yaitu Joey Pelupessy.
Gelandang bertahan yang berpengalaman di berbagai liga Eropa itu resmi bergabung dengan Lommel SK, tim yang bermain di kasta kedua Liga Belgia, sejak Januari 2025.
Sejak kedatangannya, Pelupessy langsung menjadi bagian tak tergantikan di lini tengah tim. Ia telah membukukan 13 penampilan dan mencatatkan satu assist, serta hampir selalu tampil penuh dalam setiap pertandingan.
Performa konsisten Pelupessy menjadikannya sorotan positif di tengah fluktuasi performa pemain diaspora lainnya.