"Saya lihat Southampton sedang menyerang dari sisi kiri, tapi wasit terjatuh. Saya pikir, lebih baik saya tiup peluitnya untuk menghentikan laga," kata Vardy sambil tertawa ringan.
Aksi tersebut menambah warna dalam pertandingan penting bagi Leicester. Vardy sendiri sedang menjalani musim emosional.
![Duo penyerang andalan Leicester City, Jamie Vardy (kanan) dan Kelechi Iheanacho. [MICHAEL REGAN / POOL / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/26/87945-jamie-vardy-kelechi-iheanacho-leicester-city.jpg)
Golnya ke gawang Southampton merupakan gol ke-199 sepanjang kariernya bersama Leicester City. Penyerang berusia 38 tahun itu sudah mengumumkan akan hengkang di akhir musim ini setelah 13 tahun membela klub.
Dengan tiga laga tersisa, Vardy berpeluang mencetak gol ke-200 dan mencatatkan penampilan ke-500 bersama Leicester — pencapaian luar biasa yang akan mengukuhkan statusnya sebagai legenda klub.
Saat ditanya mengenai arti Leicester City dalam hidupnya, Vardy menjawab dengan emosional.
"Leicester telah menjadi segalanya bagi saya dan keluarga selama 13 tahun terakhir. Kami diterima hangat oleh para fans dan seluruh kota ini. Itu semua sangat berarti buat saya secara pribadi," kata Vardy.
"Ketika Anda telah menjadikan sesuatu sebagai bagian dari hidup selama itu, melihat dukungan dari suporter dan hubungan yang kuat dengan rekan setim, rasanya sungguh luar biasa."