Dengan tiga kiper utama dalam kondisi tidak ideal, pelatih Branko Ivankovic kini mengandalkan Liu Dianzuo dari Chengdu Rongcheng.
Meskipun berusia 35 tahun, Liu tampil cukup konsisten musim ini. Ia hanya kebobolan 6 gol dari 10 pertandingan pertamanya, menunjukkan performa yang relatif stabil.
“Liu memiliki refleks yang tajam dan reaksi cepat, atribut penting untuk laga bertekanan tinggi,” tulis media China tersebut.
Namun, tetap saja, tekanan besar bakal menghantui siapa pun yang berdiri di bawah mistar China ketika harus menghadapi gempuran pemain Timnas Indonesia yang haus gol, termasuk Ole Romeny.
Romeny meski baru tampil dua kali membela Garuda yakni kontra Australia dan Bahrain pada Maret lalu, sukses jadi pujaan baru lini depan Timnas Indonesia.
Pasalnya, dia selalu mencetak gol dalam setiap laga yang dia mainkan bersama Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert itu.
Kondisi rentan di sektor kiper China bisa menjadi titik serang utama bagi skuat Garuda.
Terutama bagi Ole Romeny, yang diharapkan mampu memanfaatkan celah ini untuk mencetak gol dan membawa Indonesia meraih tiga poin penting.
Situasi ini ibarat durian runtuh bagi Indonesia. Ketika lini serang sedang tajam dan China tengah goyah di belakang, inilah saat yang tepat untuk menancapkan dominasi di kandang sendiri.
Baca Juga: Pemain Keturunan Kebumen Ucapkan Selamat Tinggal ke Timnas Indonesia, Catatkan Debut di Jerman
Jika dimanfaatkan dengan baik, krisis kiper yang dialami China bisa menjadi faktor penentu kemenangan Timnas Indonesia dalam duel hidup-mati menuju Piala Dunia 2026.