Suara.com - Pengamat sepak bola nasional, Justinus Lhaksana alias Coach Justin, melontarkan kritik tajam terhadap arah pembangunan skuad Timnas Indonesia yang kini dihuni banyak pemain diaspora, keturunan atau naturalisasi.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada cetak biru (blueprint) yang jelas dalam memaksimalkan potensi pemain keturunan yang memperkuat Garuda.
Dalam sebuah podcast bersama Kemal Palevi di kanal YouTube, Coach Justin menyoroti bahwa kehadiran pemain diaspora di Timnas Indonesia belum dibarengi dengan rencana jangka panjang yang terstruktur.
Ia menilai bahwa pemain-pemain tersebut hanya dikumpulkan untuk memperkuat tim secara instan, tanpa integrasi terhadap filosofi permainan nasional yang berkesinambungan.
“Pemain diaspora kita belum ada (blueprint). Pemain ini kan dikumpulin aja untuk memperkuat (Timnas). Jadi, sekarang butuh waktu untuk menyatukan. Makanya tambah lama tambah cocok,” ujar Coach Justin.
Meski para pemain diaspora memiliki latar belakang bermain di luar negeri, Coach Justin menggarisbawahi bahwa mayoritas dari mereka belum mencapai level tertinggi di Eropa.
Hal ini menjadi salah satu faktor yang membatasi potensi maksimal dari tim nasional.
“Gue sadar kekuatannya seperti apa, itu aja. Bahwa ini tim bukan tim tier 1 atau tier 2 Eropa,” tegasnya.
Menurut Coach Justin, potensi para pemain diaspora tetap bisa dioptimalkan seiring waktu, asalkan mereka mendapatkan waktu adaptasi yang cukup.
Baca Juga: Mendengar Ledakan Bom Iran di Qatar, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Kevin Diks?
Namun, ia menekankan pentingnya peran federasi dalam menciptakan sistem permainan dan strategi pembangunan tim yang solid.
“Ini tim punya keterbatasan, tapi keterbatasan itu harusnya bisa diatasi dengan berjalannya waktu, gitu,” lanjutnya.
Lebih jauh, ia berharap PSSI dan jajaran pelatih tidak hanya mengandalkan kemampuan teknis para pemain diaspora.
Identitas permainan khas Indonesia harus dibentuk dan dijadikan pedoman, agar semua pemain — baik lokal maupun diaspora — bisa menyatu dalam satu visi yang sama.
Tanpa cetak biru yang jelas, Coach Justin khawatir potensi besar para pemain diaspora hanya akan menjadi proyek jangka pendek yang tidak memberi dampak signifikan dalam pembangunan sepak bola nasional.
Pemain Diaspora Dirumorkan ke Liga 1: Siapa Saja Mereka?