Sudah Berdarah-darah, Arema FC Kini Pertimbangkan Tinggalkan Stadion Kanjuruhan

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 12 Mei 2025 | 14:38 WIB
Sudah Berdarah-darah, Arema FC Kini Pertimbangkan Tinggalkan Stadion Kanjuruhan
Kondisi kaca sisi kiri bus yang ditumpang tim Persik Kediri nampak pecah usai dilempar batu oleh orang tak dikenal, kini terparkir di halaman salah satu hotel di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (1152025). ANTARAAnanto Pradana.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arema FC kembali menghadapi ujian berat usai insiden memalukan terjadi di kandang sendiri. Merasa tak dihargai meski telah berkorban besar, manajemen Singo Edan kini mempertimbangkan untuk meninggalkan Stadion Kanjuruhan.

Keputusan berat kini tengah dipertimbangkan manajemen Arema FC. Setelah bertahun-tahun berjuang untuk kembali bermain di rumah sendiri, klub kebanggaan Aremania ini merasa tidak mendapatkan dukungan dan perlindungan yang layak.

Insiden pelemparan batu ke bus tim Persik Kediri usai pertandingan Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5/2025), menjadi puncak kekecewaan.

Kronologis Suporter Lempar Batu Bus Persik Kediri usai Arema FC Dibantai 3-0 (Ig Arema FC)
Kronologis Suporter Lempar Batu Bus Persik Kediri usai Arema FC Dibantai 3-0 (Ig Arema FC)

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyampaikan bahwa pihak klub sangat terpukul atas kejadian tersebut. Ia menilai, apa yang terjadi merupakan bentuk kegagalan banyak pihak dalam menciptakan atmosfer pertandingan yang aman dan sportif.

“Kami sudah berdarah-darah selama tiga tahun. Menahan caci maki, bertahan dengan segala keterbatasan tanpa pemasukan karena terusir,” ujar Yusrinal dalam pernyataan resmi klub, Senin (12/5/2025).

"Tapi begitu kami kembali ke Kanjuruhan, yang kami terima malah tekanan dan tuntutan berlebihan. Rasanya seperti kami tidak dihormati di rumah sendiri."

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa manajemen selama ini telah melakukan segala cara agar pertandingan bisa berjalan sesuai regulasi dan standar keamanan.

Namun, kejadian pelemparan batu yang terjadi di luar stadion, tepatnya di area zona 4, justru dianggap sebagai tanggung jawab klub sepenuhnya.

Pelatih Persik Divaldo Alves Jadi Korban Lemparan Batu Oknum Suporter [Instagram Divaldo Alves]
Pelatih Persik Divaldo Alves Jadi Korban Lemparan Batu Oknum Suporter [Instagram Divaldo Alves]

“Pihak keamanan harus mengevaluasi. Kejadian kemarin itu termasuk high risk match, dan kami sudah penuhi semua kebutuhan pengamanan. Tapi insiden tetap terjadi di luar stadion. Seolah semua kesalahan dilempar ke Arema FC,” tegasnya.

Baca Juga: Sebelum Dilempari Batu, Pemain Persik Kirim Doa di Pintu 13 untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Yusrinal juga menyentil sikap sebagian suporter yang menurutnya justru menambah tekanan, bukan dukungan. “Tiga tahun kami berjuang tanpa dukungan langsung, tapi saat kembali ke Malang, yang kami terima justru tuntutan kesempurnaan. Padahal kami ini dalam kondisi sangat terbatas,” keluhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI