Manajemen Arema FC Minta Kepolisian Tangkap Pelaku Pelemparan Bus Persik Kediri

Irwan Febri Suara.Com
Senin, 12 Mei 2025 | 16:31 WIB
Manajemen Arema FC Minta Kepolisian Tangkap Pelaku Pelemparan Bus Persik Kediri
General Manager Arema FC Yusrinal Fitriadi saat ditemui di Pendopo Agung, di Kota Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu. (ANTARA/Ananto Pradana)

Suara.com - Manajemen Arema FC bersikap kooperatif terhadap kasus pelemparan terhadap bus pemain dari Persik Kediri. Pihaknya meminta pihak kepolisian bisa mengusut tuntas.

Arema FC ingin pelaku ditangkap arena perbuatannya.

"Polisi harus menangkap dan mengungkap pelaku dan motif pelemparan bus (pemain) Persik Kediri," kata General Manager Arema FC Yusrinal Fitriadi di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (12/5/2025).

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (11/5/2025), tepatnya tak berselang lama setelah bus yang ditumpangi pemain dan tim pelatih Persik Kediri keluar dari gerbang utama Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Manajemen Arema FC turut menyayangkan terjadi peristiwa pelemparan bus itu.

Menurut dia, jika ada pihak yang merasa tidak puas dengan hasil pertandingan karena performa Arema FC seharusnya menyuarakannya langsung kepada pihak manajemen klub tersebut.

"Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?" ujarnya.

Yusrinal menyebut kejadian ini secara langsung telah mencoreng nama baik klub dan mencederai sportivitas.

"Hasilnya seakan-akan kami tidak dihormati di sini," kata dia.

Baca Juga: APPI Soal Pelemparan Bus Persik: Pihak Bertanggung Jawab Harus Disanksi

Apalagi untuk menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai kandang bagi Arema FC, pihak manajemen melakukan upaya yang tidak sedikit.

Manajemen, lanjutnya, juga menghadapi tantangan, baik dari internal maupun eksternal.

"Padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir, rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini," kata dia.

Dia pun membeberkan dalam penyelenggaraan dua pertandingan, yakni saat simulasi pada laga persahabatan bertajuk "Charity Match" dan Liga 1 melawan Persik Kediri, manajemen setidaknya harus mengeluarkan dana senilai Rp1 miliar sebagai biaya produksi pertandingan.

"Dari sisi produksi semua upgrading kami laksanakan, mulai ring 1 sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan (renpam). Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan," kata dia.

Yusrinal mengajak semua pihak untuk sama-sama berubah demi terselenggaranya pertandingan yang aman dan nyaman bagi semua orang.

"Ayo berpakta integritas, jangan semuanya salah manajemen, introspeksi lah," tuturnya.

Sementara itu, Aremania Utas secara resmi menyampaikan pernyataan mengutuk keras aksi pelemparan kepada bus pemain Persik Kediri.

Mengutip akun Instagram resmi Aremania Utas yang diterbitkan pada, Minggu (11/5), organisasi tersebut tak membenarkan aksi tersebut. Sebab, sepak bola seharusnya menjadi ajang pemersatu dam sportivitas, bukan permusuhan, apalagi kekerasan.

Aremania Utas juga meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku.

Arema FC Kalah dari Persik Kediri

Persik Kediri membenamkan tuan rumah Arema FC dengan skor telak 3-0 dalam pertandingan Liga 1 Indonesia yang diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu.

Pada babak pertama, tuan rumah Arema FC mampu tampil mendominasi atas tamunya Persik Kediri.

Tim berjuluk Singo Edan yang kembali bermain di hadapan Aremania memperagakan serangan cepat dari kedua sisi sayap dan diimbangi kolektivitas antar lini, sehingga mampu merepotkan pertahanan Persik.

Satu peluang yang didapatkan Arema FC terjadi pada menit ke-12, berawal dari sodoran Alfarizi ke sisi kanan garis kotak penalti tim tamu.

Kapten Arema FC itu mampu melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti tim tamu dan mengarah langsung ke Dalberto Luan, namun bola masih bisa diantisipasi kiper Persik Leonardo Navacchio.

Selama 15 menit pertama Arema FC yang memburu tiga poin tak sekalipun memberikan kesempatan Persik mengembangkan permainan. Tapi serangkaian upaya anak asuh Ze Gomes masih belum membuahkan hasil.

Persik yang terus mendapatkan tekanan justru unggul terlebih dahulu, melalui tandukan Vava Mario Yagalo pada menit ke-25 yang tidak mampu dijangkau Lucas Friggeri.

Pada menit ke-41 Arema mendapatkan peluang menyamakan kedudukan melalui Alfarizi, tetapi tendangannya masih tipis menyamping di sisi kanan gawang Persik.

Keunggulan Persik Kediri atas Arema FC 1-0 bertahan hingga pertandingan babak pertama berakhir.

Memasuki babak kedua, Arema FC langsung tampil penuh determinasi dalam upaya menyamakan kedudukan.

Permainan cepat anak asuh Ze Gomes mampu membuat pertahanan Persik kewalahan. Bahkan, para pemain Arema FC cenderung memegang tempo permainan, lantaran berhasil menguasai setengah lapangan.

Namun upaya Arema mengejar ketertinggalan makin berat setelah kapten tim Alfarizi mendapatkan kartu merah dari wasit, pada menit ke-62.

Tidak lama kemudian Ramiro Fergonzi mampu memperlebar keunggulan Persik Kediri pada menit ke-72, setelah tendangannya dari luar kotak penalti tak mampu dihalau kiper Arema FC Lucas Friggeri.

Persik pun unggul dengan kedudukan 2-0 atas Arema FC.

Penyerang Arema FC Dalberto Luan nyaris memperkecil kedudukan pada menit ke-78 andai bola hasil sundulannya tak dihalau dengan baik Leonardo Navacchio.

Persik semakin menunjukkan kedigdayaannya atas tuan rumah Arema FC, setelah Ze Valente mencetak gol di menit ke-82. Papan skor berubah menjadi 3-0 untuk keunggulan tim tamu.

Skor 3-0 bertahan hingga pertandingan yang diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan itu berakhir.

(Antara)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI