Federasi sepak bola Indonesia ini harus menindaklanjuti sanksi yang dijatuhkan FIFA terkait pelanggaran suporter yang berkaitan dengan tindakan diskriminatif.
Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, menegaskan bahwa hukuman dari FIFA harus menjadi pelajaran penting bagi seluruh elemen sepak bola nasional.
Ia menyoroti pentingnya edukasi dan literasi kepada para pendukung agar menjauhi perilaku diskriminatif seperti ujaran kebencian, rasisme, xenophobia, dan bentuk hate speech lainnya.
"Ini jelas sangat merugikan semua pihak, tapi kita harus bertanggung jawab bersama," ujar Arya.

Sebagai bentuk respons terhadap sanksi tersebut, PSSI akan memberlakukan hukuman itu saat Timnas Indonesia menjamu China pada laga kesembilan Grup C.
Pertandingan krusial ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 5 Juni mendatang pukul 20.45 WIB.
Laga ini menjadi penentu langkah skuad Garuda dalam perburuan tiket ke putaran selanjutnya Kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni puteran keempat kualifikasi atau langsung ke Piala Dunia 2026.
Namun di sisi lain, pertandingan ini juga menjadi ajang pembuktian komitmen PSSI dalam menciptakan atmosfer stadion yang aman, inklusif, dan bebas dari tindakan diskriminatif.
(Antara)
Baca Juga: Menguji Kejeniusan Kluivert: Pos Kiper Timnas Indonesia Rapuh Jelang Lawan China