“FIFPRO sangat percaya bahwa semua pesepak bola profesional seharusnya bisa mengekspresikan diri mereka secara bebas."
“Oleh karena itu, kami prihatin atas sanksi yang keras dan tidak proporsional terhadap Yuran Fernandes."
"Yang membuatnya tidak bisa bekerja selama 12 bulan, ditambah dengan denda."
"Kami saat ini berkomunikasi dengan serikat pemain kami yang berafiliasi, APPI, terkait kasus ini,” bunyi pernyataan resmi FIFPRO.
Itulah sejumlah pihak yang secara terbuka menunjukkan dukungan mereka terhadap Yuran Fernandes, yang tengah menghadapi sanksi berat dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Kasus ini menjadi perbincangan luas tidak hanya karena menyangkut seorang pemain asing di Liga Indonesia, tetapi juga karena menyentuh prinsip dasar kebebasan berpendapat dalam dunia olahraga profesional.
Selain institusi resmi seperti APPI dan FIFPRO, publik sepak bola Indonesia pun banyak yang mengecam keputusan PT LIB.
Di media sosial, tagar seperti #JusticeForYuran dan #FreeYuran sempat menjadi trending topic.
Banyak netizen menilai bahwa kritik yang dilontarkan oleh Yuran Fernandes justru menunjukkan kepeduliannya terhadap kualitas liga, dan bukan sebuah tindakan yang pantas dihukum berat.
Baca Juga: Aremania Buat Ulah Lagi! Bos PT LIB Kasih Tahu Nasib Arema FC di Kanjuruhan
Kontributor: Eko