Resmi dari Komdis PSSI! Aremania Dilarang Nonton Arema FC di Stadion Kanjuruhan

Sabtu, 17 Mei 2025 | 15:48 WIB
Resmi dari Komdis PSSI! Aremania Dilarang Nonton Arema FC di Stadion Kanjuruhan
Kronologis Suporter Lempar Batu Bus Persik Kediri usai Arema FC Dibantai 3-0 (Ig Arema FC)

Suara.com - Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah merilis hukuman untuk Aremania berupa larangan mendukung tim kesayangannya sebanyak satu pertandingan kandang di Stadion Kanjuruhan dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.

Hukuman itu buntut dari aksi penyerangan yang dilakukan oknum suporter Arema FC, Aremania ke bus rombongan Persik Kediri pekan lalu.

Akibat peristiwa tersebut, bus yang ditumpangi pemain dan ofisial Macan Putih mengalami rusah di bagian kaca, bahkan pelatih Divaldo Alves mengalami luka ringan.

Insiden pelemparan batu yang menimpa bus rombongan Persik Kediri pasca laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menjadi sorotan publik sepak bola nasional. (IG Arema)
Insiden pelemparan batu yang menimpa bus rombongan Persik Kediri pasca laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menjadi sorotan publik sepak bola nasional. (IG Arema)

Berdasarkan surat keputusan Komdis PSSI, Panpel Arema FC dinyatakan melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 Pasal 68 huruf (c) jo Pasal 69 ayat 1 dan ayat 2.

Sanksi yang diberikan berupa larangan menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebanyak satu kali saat menjadi tuan rumah dan denda sebesar Rp20 juta.

itu artinya, Aremania tidak boleh hadir saat Singo Edan melakoni laga pamungkas Liga 1 2024/2025 melawan Semen Padang yang dijadwalkan bergulir pada 24 Mei mendatang.

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Erwin Hardiyono, menyampaikan tanggapannya terkait sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI dalam surat keputusan bernomor 179/L1/SK/KD-PSSI/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025.

Menyikapi keputusan tersebut, Erwin Hardiyono menyatakan bahwa pihaknya menghormati sanksi yang diberikan.

Ia juga menegaskan bahwa insiden ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh pihak terkait, termasuk panpel, klub, Aremania, dan pihak keamanan secara keseluruhan.

"Kami dari Panpel Arema FC menerima keputusan dari Komdis PSSI," Erwin Hardiyono melalui keterangan resminya, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga: PSS Sleman Siap Hadapi Persija Jakarta Meski Tanpa Dua Pilar Utama, Demi Bertahan di Liga 1

"Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kami semua untuk melakukan introspeksi dan berbenah diri," sambung Erwin.

Lebih lanjut, Erwin tidak hanya menyoroti internal klub dan suporter, tetapi juga menaruh harapan pada pihak kepolisian.

Arema FC memohon agar kepolisian melakukan evaluasi terhadap pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 atau di luar stadion.

Erwin meyakini bahwa pihak kepolisian akan bertindak profesional dalam mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan tersebut.

"Kami juga memohon kepada pihak kepolisian untuk mengevaluasi pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 di luar stadion. Kami percaya pihak kepolisian akan segera mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan," tambahnya.

Erwin juga menyampaikan keyakinannya bahwa dengan bantuan Presidium Aremania Utas dan berbagai pihak lainnya, Aremania akan semakin berbenah diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan berlangsung.

"Kami yakin dengan bantuan Presidium Aremania Utas serta banyak pihak, kita semua akan berbenah dan semakin sportif dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan," pungkasnya.

APPI Geram

Aksi oknum suporter Arema FC yang melempari rombongan bus Persik Kediri membuat Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) geram.

APPI mengutuk keras tindakan oknum suporter tersebut karena berperilaku tidak pantas.

Sebelumnya, bus yang ditumpangi para pemain dan ofisial Persik Kediri dilempari batu usai laga melawan Arema FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5/2025) malam WIB.

Akibatnya, bus tersebut rusak akibat lemparan yang dilakukan suporter tak dikenal itu, sampai pelatih Persik Kediri Divaldo Alves menjadi korban luka.

Melalui pernyataan resminya, APPI mengutuk apa yang dilakukan oknum suporter Arema karena mengancam keselamatan pemain dan ofisial tim.

"APPI mengutuk keras penyerangan yang dilakukan oleh pihak anarkis terhadap bus pemain Persik Kediri yang terjadi pasca pertandingan Liga 1 melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, 11 Mei 2025," bunyi pernyataan resmi dari APPI.

"Aksi itu mengancam keselamatan pemain dan seluruh ofisial Persik Kediri," sambungnya.

APPI melanjutkan peristiwa tersebut mencederai sportivitas disaat sepak bola Indonesia sedang melakukan pembenahan.

Terlebih, tempat terjadi insiden adalah Stadion Kanjuruhan yang menjadi saksi bisu meninggalnya 135 jiwa pada 2022.

"Kejadian penyerangan ini tentunya kembali mencederai semangat sportivitas dan perbaikan sepak bola nasional."

"Apalagi tindakan yang sangat tidak terpuji itu kembali terjadi di area Stadion Kanjuruhan."

"Sudah sepatutnya badan-badan yang berwenang termasuk para pemangku kebijakan sepak bola Indonesia memberikan sanksi yang keras kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas insiden seperti ini," tutupnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI