Suara.com - Timnas Indonesia kembali mendapat suntikan tenaga penting menjelang laga-laga penentuan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dua nama yang sempat lama absen, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, kembali masuk dalam daftar 32 pemain yang dipanggil oleh pelatih Patrick Kluivert untuk mengikuti pemusatan latihan di Bali.
Kabar ini menandai kebangkitan karier andalan pelatih Timnas Indonesia terdahulu, Shin Tae-yong, di level internasional setelah beberapa waktu terakhir terkendala cedera.
Pemusatan latihan Timnas Indonesia dijadwalkan mulai berlangsung pada 26 Mei 2025 di Pulau Dewata.

Agenda ini menjadi bagian dari persiapan menghadapi dua pertandingan krusial Grup C.
Skuad Garuda akan lebih dulu menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 Juni, sebelum bertandang ke markas Jepang lima hari kemudian.
Pemanggilan Sayuri bersaudara tentu bukan sekadar formalitas. Keduanya tampil menonjol di kompetisi Liga 1 musim 2024/2025 bersama klub promosi Malut United.
Kiprah mereka tidak hanya memukau di atas lapangan, tetapi juga membawa dampak signifikan bagi tim yang kini berada di peringkat ketiga klasemen sementara dengan 56 poin.
Yakob Sayuri menunjukkan konsistensi luar biasa sepanjang musim.
Ia tercatat telah bermain dalam 30 pertandingan dan mencetak 10 gol serta memberikan empat assist.
Baca Juga: Here We Go! Shayne Pattynama Ada di Thailand, Dikabarkan Main di Thai League 1

Performanya semakin mencolok ketika berhasil mencetak hattrick dalam kemenangan 3-1 atas Persis Solo bulan lalu.
Tak kalah cemerlang, saudara kembarnya Yance Sayuri tampil solid di sisi kiri permainan Malut United.
Dalam 31 laga, ia berhasil mengemas tujuh gol dan lima assist.
Bahkan, ia juga mencatatkan hattrick pada pertandingan pekan ke-33 saat menghadapi PSIS Semarang, yang semakin mengukuhkan performanya musim ini.
Meski sempat absen dari skuad utama Timnas karena masalah kebugaran, keduanya sejatinya bukan wajah baru.
Yakob sudah mengoleksi 25 caps bersama Tim Merah Putih dengan kontribusi tiga gol dan tiga assist.
Sementara itu, Yance baru satu kali tampil untuk tim nasional, yakni dalam laga persahabatan kontra Burundi pada 2023.
Performa mereka musim ini tak lepas dari bimbingan sang pelatih, Imran Nahumarury, yang mengapresiasi pencapaian anak asuhnya.
Ia kerap menekankan pentingnya kesabaran dan kerja keras untuk bisa menembus skuad nasional kembali, dan pemanggilan ini menjadi bukti nyata dari filosofi tersebut.
"Ini pencapaian yang sangat luar biasa, saya pernah bilang ke mereka jangan frustrasi apabila tidak dipanggil ke Timnas Indonesia, kita kerja keras, Malut United ada di top level, kalian akan kembali ke timnas," kata Imran dilansir dari laman Liga Indonesia Baru, dikutip, Senin (19/5/2025).
"Saya percaya itu dan kenyataannya mereka dipanggil ke Timnas Indonesia kalau tidak ada halangan," sambungnya.
Di sisi lain, kondisi klasemen Grup C saat ini cukup sengit.
Timnas Indonesia duduk di posisi keempat dengan raihan sembilan poin. Posisi ini masih membuka peluang untuk lolos, asalkan bisa mencuri poin penuh dari dua laga terakhir.
Jepang telah mengunci tiket ke Piala Dunia 2026 dengan 20 poin, sementara Australia di peringkat kedua mengoleksi 13 poin, disusul Arab Saudi yang membuntuti dengan 10 poin.
Masih ada peluang bagi Indonesia untuk naik ke posisi dua besar, namun syaratnya cukup berat.
Selain harus menang atas China dan Jepang, hasil negatif dari Australia dan Arab Saudi juga menjadi faktor penting yang menentukan.
Di bawah Indonesia, China dan Bahrain masih mengancam karena keduanya mengemas enam poin, dan bisa menyalip bila Indonesia terpeleset.
Secara teknis, kehadiran Sayuri bersaudara bisa memperkuat sektor sayap Indonesia yang selama ini membutuhkan keseimbangan antara serangan dan pertahanan.
Yakob dengan ketajamannya di lini depan, serta Yance dengan peran penting sebagai bek sayap yang juga produktif mencetak gol, bisa menjadi solusi tepat untuk menghadapi tekanan dari tim-tim kuat seperti Jepang dan China.
Selain aspek teknis, pemanggilan ini juga menjadi simbol kebangkitan generasi baru pemain daerah yang sebelumnya sempat terpinggirkan karena berbagai faktor.
Kembalinya mereka menjadi harapan baru untuk meraih hasil maksimal demi mengamankan tiket ke putaran berikutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.