3 Dampak Negatif Nathan Tjoe-A-On Dipertahankan Swansea City, Buruk Juga untuk Timnas Indonesia

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 23 Mei 2025 | 14:09 WIB
3 Dampak Negatif Nathan Tjoe-A-On Dipertahankan Swansea City, Buruk Juga untuk Timnas Indonesia
3 Dampak Negatif Nathan Tjoe-A-On Dipertahankan Swansea City, Buruk Juga Bagi Timnas Indonesia. [Dok. IG Nathan Tjoe-A-On]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan Swansea City untuk mempertahankan Nathan Tjoe-A-On di musim 2025/2026 menimbulkan tanda tanya besar, terutama di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola Indonesia.

Padahal jika menilik kontribusinya musim lalu, sang bek kiri yang juga pemain Timnas Indonesia ini tampil sangat minim.

Ia hanya mencatatkan tiga penampilan di semua kompetisi, dengan total waktu bermain 127 menit sepanjang musim.

Di Championship, ia hanya turun sekali dan itu pun hanya selama dua menit.

Dua laga lainnya terjadi di ajang EFL Cup, dengan durasi bermain yang sedikit lebih panjang.

Menariknya, di tengah perombakan besar yang dilakukan Swansea dengan melepas nama-nama senior seperti Joe Allen, Kyle Naughton, hingga pemain pinjaman seperti Lewis O’Brien, nama Nathan justru tetap dipertahankan.

Padahal, statusnya di musim lalu bisa dikatakan sebagai "cadangan mati", bahkan kerap tidak masuk daftar cadangan.

Berikut tiga dampak negatif yang bisa muncul jika situasi ini terus berlanjut bagi karier Nathan Tjoe-A-On:

1. Menit Bermain Tetap Minim

Baca Juga: Emil Audero Pamitan Pergi: Selamat Tinggal

Potret Nathan Tjoe-A-On. (Instagram/@nathantjoeaon)
Potret Nathan Tjoe-A-On. (Instagram/@nathantjoeaon)

Fakta bahwa Nathan hanya mencatat dua menit bermain di Championship musim lalu menjadi indikator kuat bahwa peluangnya di tim utama sangat terbatas.

Meski masih memiliki kontrak hingga Juni 2026, keberadaannya di skuad utama tak otomatis berarti kesempatan tampil akan datang.

Jika Swansea tidak mengubah pendekatan terhadap rotasi pemain atau tidak memberikan ruang lebih pada Nathan, maka besar kemungkinan ia akan kembali terpinggirkan.

Situasi ini tentu tidak ideal bagi pemain yang kini memasuki usia emas dalam perkembangan karier, yakni 23 tahun.

Minimnya waktu bermain juga dapat menghambat aspek teknis dan kebugarannya, yang krusial bagi pemain belakang yang dituntut aktif secara fisik.

2. Bisa Tersisih dari Timnas Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI