![Nathan Tjoe-A-On Bertahan di Swansea Meski 'Cadangan Mati', Kapan Kontraknya Berakhir. [Dok. IG nathantjoeaon]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/21/66406-nathan-tjoe-a-on.jpg)
Meski tetap dipanggil pelatih Patrick Kluivert untuk membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, posisi Nathan sejatinya belum aman.
Kluivert dikenal sangat memperhatikan performa pemain di level klub.
Dengan semakin banyaknya talenta muda Indonesia di posisi bek kiri, Nathan bisa dengan mudah tergeser bila ia terus menerus absen di laga resmi.
Apalagi, kompetisi internasional menuntut ritme permainan tinggi, yang hanya bisa diasah lewat menit bermain reguler di level klub.
Tanpa itu, ia bisa kehilangan tempatnya di Timnas dalam jangka menengah.
3. Mentalitas Kurang Terasah

Minimnya pengalaman di laga kompetitif tentu berdampak pada mental bertanding.
Bermain di level U-21 seperti yang dialaminya musim lalu tidak akan memberikan tekanan dan atmosfer yang sama dengan pertandingan tim utama.
Tanpa pengalaman bermain di level senior, Nathan bisa kesulitan ketika dipercaya tampil dalam laga penting bersama Timnas.
Baca Juga: Emil Audero Pamitan Pergi: Selamat Tinggal
Ketidakterbiasaannya dengan intensitas pertandingan kompetitif bisa membuatnya gugup atau tidak mampu menunjukkan kualitas terbaiknya.
Harapan ke Depan
Swansea memang masih memberikan sinyal kepercayaan melalui kontrak yang masih aktif hingga dua musim ke depan.
Namun, jika Nathan Tjoe-A-On tidak mendapatkan porsi bermain yang layak, maka masa depannya, baik di level klub maupun internasional, patut dipertanyakan.
Sebaliknya, panggilan dari Timnas bisa menjadi momentum penting.
Jika ia mampu memaksimalkan kesempatan tersebut dengan tampil solid melawan tim-tim besar seperti China dan Jepang, bukan tidak mungkin Swansea mulai mempertimbangkan untuk memberinya lebih banyak menit bermain di musim mendatang.