Suara.com - Masih ingat dengan nama pemain keturunan Indonesia, Massimo Luongo? Ia adalah pemain keturunan Indonesia yang memutuskan bela Australia.
Massimo yang pernah berkarier di Tottenham Hotspur itu saat ini berstatus tanpa klub alias pengangguran.
Massimo Luongo resmi didepak oleh klub Ipswich Town di akhir musim ini. Luongo akan memainkan laga terakhirnya bersama Ipswich Town saat hadapai West Ham United, Minggu (25/5).
Manager Ipswich Town, Kieran McKenna sudah memastikan bahwa musim depan, Massimo Luongo akan tinggalkan klub musim panas ini.
Selain Luongo, ada dua pemain lagi yang kontraknya berakhir di eks klub Elkan Baggott itu. Ada Cameron Burgess dan Axel Tuanzebe.
"Dengan Cameron dan Axel, pembicaraan masih berlangsung dengan klub mungkin akan hingga sepekan ke depan atau lebih," kata McKenna seperti dilansir Suara.com dari East Anglian Daily Times.
"Tetapi khusus Massimo akan pindah pada musim panas nanti. Saya pikir sudah sepantasnya para pendukung memberikan perpisahan yang layak untuknya," tambah McKenna.
Massimo Luongo gabung ke Ipswich Town pada Desember 2023 dengan status percobaan setelah didepak oleh Middlesbrough.
Pihak manajemen klub kemudian berikan kontrak jangka pendek kepada pemain keturunan Indonesia itu.
Baca Juga: Elkan Baggott Masih di Jakarta: Cuma Melihat dan Menunggu
McKenna mengakui meski Luongo jarang bermain, ia tipikal pemain yang cukup penting untuk tim.
"Ia adalah pemain yang luar biasa bagi klub. Ia mungkin adalah pemain gratis terbaik dalam sejarah sepak bola," puji pelatih Ipswich Town itu.
"Sejak kedatangannya pada Januari 2023, rasio kemenangannya selama 18 bulan berikutnya merupakan sesuatu yang luar biasa,"
"Saya harus katakan menurut saya dari sudut pandang IQ sepak bola dan wawasan permainan, saya telah mengatakan kepadanya, ia adalah pemain terbaik," sambung McKenna.
Massimo Luongo pada musim ini di Liga Inggris memainkan 10 pertandingan, namun tak bisa mencetak gol ataupun assist.
Darah Indonesia Massimo Luongo
Massimo Luongo memiliki darah Indonesia dari sang ibu yang bernama Ira Luongo, yang kebetulan juga bukan orang sembarangan.
Ira Luongo berasal dari Nusa Tenggara Barat. Ia diketahui merupakan putri Sultan Bima dan Dompu, AA Sirajuddin.
Sementara sang ayah, Mario, berasal dari Italia.
Menurut pengakuan Luongo sendiri, kakek buyut dari pihak ibu merupakan sosok yang cukup tenar. Ia adalah Sultan Ambela Abu’l-Khair Sirajuddin dari Kesultanan Bima yang berbasis di Sumbawa.
Namun, dikarenakan lahir di Sidney, Australia, Massimo Luongo yang memiliki darah Indonesia memutuskan untuk membela negara tersebut.
Massimo Luongo telah mengantongi 41 caps bersama Timnas Australia sejak membela skuat Socceroos pada 2014 hingga 2023.
Dari catatan penampilannya itu pula, Luongo merasakan atmosfer Piala Dunia. Luongo masuk dalam daftar pemain yang dibawa oleh Timnas Australia dalam dua edisi Piala Dunia.

Namun demikian, di dua edisi yang dijalaninya di Piala Dunia 2014 dan 2018, Luongo belum sekalipun mencicipi atmosfer pertandingan. Sebab, dia hanya menjadi pemain cadangan.
Dirinya lahir di Australia dan menimba ilmu sepak bola di Inggris bergabung Tottenham Hotspur U-18 dari klub lokal Negeri Kanguru pada tahun 2011.
Meski begitu, Luongo lebih banyak dipinjamkan saat saat berseragam Tottenham. Ia sempat diloan ke Ipswich Town dan Swindon Town.
Pada akhirnya Tottenham melepaskan gelandang berusia 31 tahun ini ke Swindon Town pada 2013. Di sana, ia menghabiskan dua musim.
Selanjutnya Luongo melakukan petualangan karier di Queens Park Rangers selama empat musim dan dijuarl ke Sheffield Wednesday pada tahun 2019.
Akan tetapi, setelah tiga musim Sheffield melepasnya dan Luongo direkrut oleh Middlesbrough. Ia hanya satu musim bersama The Borro.