Suara.com - Timnas Jepang kembali menarik perhatian pecinta sepak bola Asia dengan pemanggilan nama baru yang mulai mencuri sorotan. Kodai Sano, gelandang berusia 21 tahun, resmi masuk daftar skuad untuk menghadapi Timnas Indonesia.
Kehadiran pemain muda ini menambah warna baru dalam komposisi lini tengah Samurai Biru yang tengah menjalani proses regenerasi.
Lahir di Tsuyama, Prefektur Okayama, pada 25 September 2003, Sano dikenal sebagai pemain yang memiliki kecerdasan taktik dan akurasi operan yang tinggi.
![Bahaya! Debutan Pemain Jepang Sudah Tahu Calvin Verdonk Luar Dalam [Instagram Kodai Sano]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/23/15646-kodai-sano.jpg)
Saat ini, ia bermain untuk klub Eredivisie Belanda, NEC Nijmegen, tim yang pernah dibela oleh pemain naturalisasi Indonesia, Calvin Verdonk.
Meskipun baru merumput di Eropa selama beberapa musim, perkembangan karier Sano tergolong pesat.
Kodai Sano memiliki postur 1,76 meter dan mengandalkan kaki kanan sebagai dominan.
Kombinasi fisik dan teknik tersebut memberinya fleksibilitas untuk bermain di berbagai posisi, tak hanya sebagai gelandang tengah tetapi juga di sisi kiri, baik sebagai gelandang maupun sayap.
Peran multifungsi ini membuatnya menjadi pilihan strategis dalam skema pelatih tim nasional Jepang yang kini berupaya menyegarkan komposisi tim.
Perjalanan karier Sano dimulai di Jepang bersama klub Fagiano Okayama.
Baca Juga: Elkan Baggot: Belum Waktunya Kembali ke Timnas Indonesia

Saat usianya baru menginjak 19 tahun, ia mengambil langkah berani hijrah ke Eropa demi meningkatkan kualitas bermain.
Pada 27 Juni 2023, saat masih di Fagiano, nilai pasarnya berada di kisaran Rp7,82 miliar.
Namun lonjakan signifikan terjadi setelah ia resmi bergabung dengan NEC Nijmegen pada 17 Agustus 2023.
Hanya dalam waktu beberapa bulan, tepatnya Oktober 2024, nilai pasarnya melejit hingga mencapai Rp86,91 miliar, mencerminkan kontribusi dan adaptasinya yang cepat di liga Belanda.
Meski kini nilai tersebut sedikit menurun ke angka Rp69,53 miliar, performa Sano tetap stabil dan konsisten.
Ia tercatat memiliki kontrak jangka panjang bersama NEC hingga 30 Juni 2028.
Sebagai bagian dari pemain muda potensial Asia, Sano juga berada di bawah naungan agensi UDN SPORTS.
Agensi ini dikenal luas dalam mengorbitkan talenta-talenta muda Asia ke pentas Eropa, dan Sano adalah salah satu contohnya yang paling sukses dalam beberapa tahun terakhir.
Di NEC, ia menunjukkan kematangan bermain dengan keterlibatan aktif dalam membangun serangan dari lini tengah ke lini depan.
Mobilitas tinggi, keberanian dalam mengambil risiko, serta visi bermain yang tajam membuatnya tampil menonjol di antara rekan-rekannya.
Dalam setiap pertandingan, Sano tidak hanya menjadi penghubung antar lini, tetapi juga mampu menginisiasi serangan dengan efektivitas tinggi.
Yang menarik, laga antara Indonesia dan Jepang mendatang berpotensi mempertemukan dua eks pemain NEC dalam tim nasional berbeda.
Calvin Verdonk kini membela Timnas Indonesia, sementara Sano mewakili Jepang.
Jika keduanya diturunkan, publik akan disuguhi duel emosional antar mantan rekan setim yang kini berjuang demi negara masing-masing.
Pemanggilan Kodai Sano ke tim nasional Jepang bukanlah kebetulan.
Ini adalah hasil dari konsistensinya di level klub dan strategi jangka panjang federasi sepak bola Jepang untuk memaksimalkan pemain yang berkembang di luar negeri.
Pengalaman bermain di liga top Eropa seperti Eredivisie menjadi modal penting Sano untuk bisa berkontribusi maksimal di level internasional, termasuk di ajang Piala Dunia 2026 mendatang.
Dengan usianya yang masih sangat muda, perjalanan Kodai Sano di dunia sepak bola profesional tampaknya baru saja dimulai.
Namun, kematangannya di lapangan dan dedikasinya di setiap laga menunjukkan bahwa ia berpotensi menjadi sosok sentral dalam masa depan lini tengah Jepang.
Kontributor : Imadudin Robani Adam