
Pemain naturalisasi China tersebut memang mengakui bahwa pemain Eropa punya keunggulan.
Akan tetapi, ia menilai bahwa para pemain skuad Garuda tidak banyak main bersama, sehingga chemstry kurang bagus.
Terlebih cuaca di Indonesia lebih panas, sehingga akan memengaruhi performa para pemain keturunan.
“Pemain Eropa tentu punya keunggulan dalam ritme dan konfrontasi,” kata Yang Mingyang dikutip dari Beijing News Sports.
“Tetapi mereka tidak sering bermain bersama dan cuaca di Indonesia jauh lebih panas daripada di Eropa, jadi lawan mungkin tidak bisa beradaptasi dengan cepat,” imbuhnya.
Adapun Yang Mingyang sendiri merupakan pemain yang lahir di Basel Swiss, pada 11 Juli 1995.
Sang ayah yang bernama Yang Zhihong memang berasal dari Wuhan, China. Namun, ia kemudian berimigrasi ke Swiss.
Melansir laman FIFA, peralihan asosiasi Yang Mingyang dari Swiss ke China telah disahkan pada Senin (19/5/2025) silam.
Dengan kondisi itu, Yang Mingyang bisa bermain melawan Timnas Indonesia dan Bahrain.
Baca Juga: Butuh Kemenangan, China Akan Tampil Menyerang Lawan Timnas Indonesia
"Yang Mingyang resmi memperkuat Tiongkok untuk laga kontra Indonesia, 5 Juni nanti," tulis unggahan akun Instagram @sasanafootball.id dilansir, Kamis (22/5/2025).
Selama berkarir di Eropa, Yang Mingyang juga sempat bermain di Wolverhampton, klub yang kini dihuni pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner.
Mendapatkan panggilan ke skuad Dragons, membuat Yang Mingyang ingin masuk dalam tim final yang dipimpin Branko Ivankovic.
“Sekarang tugas saya adalah berlatih dengan baik dan berusaha sebaik mungkin di setiap sesi latihan,” ujar Yang Mingyang.
“Pertama, lihat apakah pelatih akan memanggil saya bermain dalam pertandingan,” imbuhnya.
Pemain China tersebut kemudian membeberkan kelebihan yang ia miliki.