Kakang dan Malik juga menjadi pemain pertama Indonesia yang mengangkat piala di hadapan Bruno Fernandes dan kawan-kawan.
Pertandingan ini menjadi sorotan karena merupakan bagian dari kampanye promosi global klub Inggris tersebut.
Namun, performa Manchester United di atas lapangan justru jauh dari ekspektasi.
Menghadapi kombinasi pemain terbaik dari Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN All Stars, MU gagal menunjukkan dominasi, bahkan kerap kesulitan mengembangkan permainan.
Kekalahan ini jelas bukan hasil yang diharapkan oleh Manchester United dalam tur pramusim yang bertujuan membangun chemistry tim dan meningkatkan kepercayaan diri.
Dengan skuad bertabur bintang, hasil minor ini menyoroti pekerjaan rumah besar bagi Amorim, terutama dalam meracik taktik menyerang yang lebih efektif.
Secara historis, laga pramusim memang sering dijadikan ajang eksperimen. Namun, kekalahan dari tim regional seperti ASEAN All Stars tetap meninggalkan catatan tersendiri.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi prestasi membanggakan bagi ASEAN All Stars, menunjukkan bahwa perkembangan sepak bola Asia Tenggara patut diperhitungkan di level internasional.
Bagi ASEAN All Stars, hasil ini bukan hanya sekadar kemenangan di atas kertas, melainkan juga prestasi simbolis yang menunjukkan kekuatan kolektif dari kawasan yang selama ini kurang mendapat sorotan.
Baca Juga: Profil Maung Maung Lwin, Penjebol Gawang Manchester United yang Kalah dari ASEAN All Stars
Penampilan solid dari seluruh lini, mulai dari pertahanan hingga serangan, membuat tim lawan kesulitan mengembangkan permainan.
Pertandingan ini sekaligus mempertegas bahwa sepak bola tidak lagi hanya soal nama besar, melainkan soal kesiapan, strategi, dan semangat juang.
ASEAN All Stars mungkin bukan tim yang dibentuk untuk jangka panjang, tetapi mereka sudah membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang tepat, mereka bisa menciptakan kejutan besar di panggung internasional.