Final Liga Champions PSG vs Inter Milan, Inzaghi Waspadai Kualitas Les Parisiens

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 31 Mei 2025 | 11:18 WIB
Final Liga Champions PSG vs Inter Milan, Inzaghi Waspadai Kualitas Les Parisiens
Final Liga Champions PSG vs Inter Milan, Simone Inzaghi Waspadai Kualitas Les Parisiens. [Dok. IG UEFA Champions League]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai puncak Liga Champions 2024/2025 akan menjadi ajang pembuktian dua kekuatan besar Eropa: Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan.

Duel yang digelar di Allianz Arena, Muenchen, pada Minggu (1/6/2025) pukul 02.00 dini hari WIB ini diyakini akan berlangsung ketat dan penuh drama.

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, menyadari betul tantangan besar yang menanti timnya.

Dalam pernyataan jelang laga final, Inzaghi mengakui PSG sebagai tim yang komplet. Tak hanya bertabur bintang, klub asal Prancis itu juga dipimpin oleh pelatih top dunia, Luis Enrique.

Menurutnya, performa nyaris sempurna adalah satu-satunya cara Inter bisa keluar sebagai juara.

"PSG adalah tim dengan kualitas luar biasa, mereka punya pemain hebat dan pelatih berpengalaman yang tahu cara memenangi final," ujar Inzaghi, dikutip dari laman resmi Inter Milan, Sabtu (31/5).

"Kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin, kami tahu kami harus memberikan performa terbaik untuk meraih kemenangan. Ini tak akan seperti pertandingan lain," jelasnya.

Bagi PSG, final ini adalah peluang emas untuk mencetak sejarah dengan meraih trofi Liga Champions pertama sepanjang sejarah klub.

Sementara Inter Milan, yang terakhir juara pada 2010, berambisi menambah koleksi menjadi empat gelar.

Baca Juga: Musim Manis untuk Duo Inzaghi: Antara Promosi Serie A dan Final Liga Champions

Perjalanan PSG menuju final musim ini tergolong impresif. Les Parisiens mencatatkan total 33 gol sepanjang turnamen — angka tertinggi mereka dalam satu musim Liga Champions.

Rata-rata tembakan ke gawang mereka juga mencengangkan, yakni 18,6 per pertandingan, rekor tertinggi sejak musim 2003/2004.

Luis Enrique, yang pernah mengangkat trofi Liga Champions bersama Barcelona pada 2015, kini berpeluang menjadi pelatih keenam dalam sejarah yang menjuarai kompetisi ini bersama dua klub berbeda.

Ini menjadi motivasi ekstra bagi tim ibu kota Prancis untuk tampil habis-habisan.

Meski di atas kertas PSG lebih difavoritkan, Inter Milan memiliki keunggulan dari sisi pertahanan.

Dari semua tim peserta musim ini, Inter mencatatkan delapan clean sheet — terbanyak sepanjang kompetisi.

Kiper mereka, Yann Sommer, menjadi sosok vital dengan mencetak tujuh clean sheet dan total 48 penyelamatan, termasuk dari peluang-peluang berkualitas tinggi.

Tak hanya itu, pengalaman lini belakang juga menjadi senjata Inter. Bek veteran Francesco Acerbi yang berusia 37 tahun tetap menjadi andalan di jantung pertahanan.

Road Final Liga Champions 2024/2025: Head to Head PSG vs Inter Milan [Instagram @championsleague]
Partai puncak Liga Champions 2024/2025 akan menjadi ajang pembuktian dua kekuatan besar Eropa yakni Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan dalam upaya merebut predikat tim terbaik benua biru musim ini. Duel ini akan berlangsung di Allianz Arena, Muenchen, pada Minggu (1/6/2025) pukul 02.00 dini hari WIB.
[Instagram @championsleague]

Ketenangan dan kepemimpinannya menjadi aset berharga bagi Nerazzurri untuk meredam serangan-serangan agresif dari PSG.

Simone Inzaghi pun mengaku bahwa ini adalah final spesial. Dua tahun lalu, Inter gagal juara setelah dikalahkan Manchester City.

Kini, ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menebus kegagalan itu.

"Rasanya luar biasa bisa kembali ke final. Tapi kami tahu, hanya satu langkah terakhir yang akan membawa kami ke sejarah," ucap Inzaghi penuh semangat.

Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung sangat sengit.

Berdasarkan simulasi yang dilakukan oleh superkomputer Opta sebanyak 10.000 kali, PSG sedikit lebih diunggulkan dengan peluang menang 56,6%. Inter Milan memiliki kans 43,4%.

Dari simulasi itu, PSG menang dalam waktu normal sebanyak 44,6%, sementara Inter hanya 29%.

Sisanya, sekitar 26,4% menunjukkan laga berakhir imbang dan berlanjut ke perpanjangan waktu atau adu penalti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI