Suara.com - Timnas China tengah berada dalam kondisi yang tidak ideal menjelang lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan hanya dua laga tersisa di Grup C, harapan mereka untuk melaju ke babak berikutnya dipertaruhkan sepenuhnya. Salah satu laga yang paling krusial adalah pertemuan mereka dengan Timnas Indonesia pada tanggal 5 Juni mendatang.
Saat ini, Timnas China menempati dasar klasemen sementara Grup C dengan koleksi enam poin dari enam pertandingan yang sudah dilalui.
Posisi ini jelas membuat situasi semakin menegangkan, terutama karena hanya kemenangan di dua laga terakhir yang dapat membuka peluang mereka untuk tetap berada di jalur menuju Piala Dunia.

Laga melawan Indonesia menjadi titik krusial. Kekalahan di pertandingan ini tidak hanya berarti kehilangan poin, tetapi juga secara praktis akan mengubur mimpi tampil di ajang sepak bola paling bergengsi di dunia.
Dengan tekanan seperti itu, atmosfer di dalam skuad The Dragons pun berubah menjadi penuh ketegangan.
Pelatih kepala Branko Ivankovic menyadari bahwa timnya berada di ujung tanduk. Situasi ini membuat fokus mereka tidak hanya tertuju pada persiapan teknis, tetapi juga kesiapan mental para pemain.
"Semua tahu situasi saat ini. Jika tidak menang di Indonesia, kita akan tersingkir," ujarnya dikutip dari 163.com.
Ketegangan semakin terasa ketika para pemain senior juga mulai menunjukkan kekhawatiran terhadap tekanan yang mereka hadapi, terutama menghadapi Indonesia yang kini tampil lebih percaya diri di bawah asuhan Patrick Kluivert.

Untuk mengatasi beban mental yang membayangi para pemain, Federasi Sepak Bola China (CFA) mengambil langkah konkret.
Baca Juga: Mengintip Kans Asnawi Mangkualam Jadi Starter dalam Duel Indonesia vs. China
"Semua pertandingan membuat stres, apalagi pertandingan seperti ini," kata Li Lei dalam wawancara resmi.
Sejak 27 Mei, mereka telah mendatangkan seorang psikolog profesional ke pemusatan latihan di Shanghai.
Tujuan utamanya adalah mendampingi para pemain secara psikologis agar lebih stabil dan siap menghadapi tekanan berat saat tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Upaya tersebut bukan tanpa alasan. Stadion GBK dikenal sebagai salah satu venue yang memberikan tekanan besar kepada tim tamu, baik karena atmosfer pendukung tuan rumah maupun kualitas permainan Timnas Indonesia yang tengah meningkat.
Dengan kapasitas lebih dari 70.000 penonton, atmosfer yang diciptakan bisa menjadi senjata psikologis tersendiri bagi Garuda.
Pelatih Ivankovic dan jajaran staf kepelatihan juga meningkatkan fokus pada stabilitas emosi pemain dalam sesi latihan.
Walau menu latihan teknis tetap berjalan seperti biasa, pendekatan mental kini menjadi bagian penting dalam persiapan mereka menghadapi laga hidup-mati ini.
Dijadwalkan, Timnas China akan bertolak ke Jakarta pada 2 Juni, memberikan mereka waktu tiga hari untuk menyesuaikan diri dengan cuaca dan suasana di ibu kota Indonesia.
Di sisi lain, Timnas Indonesia tentu tidak akan membiarkan kesempatan ini berlalu begitu saja. Dengan peluang lolos yang semakin terbuka, kemenangan atas China akan membawa Indonesia selangkah lebih dekat ke impian tampil di Piala Dunia.
Pertandingan ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian kualitas, tetapi juga ujian mental bagi kedua tim.
Pertarungan Indonesia melawan China akan menjadi salah satu laga paling menarik dan penuh drama dalam babak kualifikasi ini.
Lebih dari sekadar duel strategi dan fisik, ini adalah pertarungan emosional yang mempertaruhkan ambisi besar dua negara untuk menjejakkan kaki di panggung dunia.
Dengan segala dinamika yang terjadi, perhatian publik sepak bola Asia kini tertuju pada laga mendebarkan ini.
China membawa beban sejarah dan ekspektasi tinggi, sementara Indonesia membawa semangat baru dan dukungan masif dari suporter di tanah air. Siapakah yang mampu bertahan di bawah tekanan dan menjaga asa menuju Piala Dunia 2026?
Kontributor : Imadudin Robani Adam