Suara.com - Bukan cinta jika tidak buta. Seperti itulah sedikit gambaran yang bisa dideskripsikan untuk Heri Istiawan, seorang fans Timnas Indonesia dari Banyuwangi yang mengucurkan uang belasan juta rupiah untuk menyaksikan sesi latihan di Gianyar, Bali.
Pria berusia 38 tahun asal Banyuwangi di Jawa Timur itu rela bersepeda motor ke Bali demi menyaksikan para pemain kesayangannya berlatih.
Total ia menghabiskan sekitar Rp 12 juta untuk akomodasi, makan dan minum, serta bensin.
Dari Rp12 juta yang dikeluarkan dari kantong pribadinya itu, Rp10 juta di antaranya untuk ongkos menginap di hotel bintang lima di kawasan Sanur, yang menjadi tempat pemain-pemain timnas menginap.
"Saya sudah di Bali dari Minggu 25 Mei sampai 1 Juni ini mau pulang ke Banyuwangi," kata Heri Istiawan kepada Antara di Sanur, Denpasar, Bali, Minggu.
"Saya menginap di hotel yang sama dengan timnas menginap sejak 27 Mei sampai 1 Juni dan selama empat malam itu habis sekitar Rp10 juta," ucapnya.
Selama di Bali, ia membeli empat jersi timnas berwarna merah yang seluruhnya sudah ditandatangani para pemain yang mengikuti pemusatan latihan di sana.
"Rencananya dua jersi itu akan saya bingkai dan dua lagi saya mau jual karena ada yang ingin beli," kata Heri.
Wirausahawan ini mengungkapkan sempat hadir di Bali United Training Center di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, pada hari pertama timnas latihan Senin pekan ini.
Baca Juga: Media Asing Serukan China Bantai Timnas Indonesia Minimal 4-0
Namun, karena pemeriksaan yang ketat ia tidak bisa hadir menonton latihan untuk hari berikutnya.
Setelah para pemain kembali ke Jakarta hari ini, ia pun kembali ke Banyuwangi.
"Saya memang fans Timnas sejak era pemain Kurniawan Dwi Yulianto dan Hendro Kartiko dan bisa lihat langsung timnas di Bali itu puas saja," lanjut Heri.
Ia mengharapkan Indonesia merebut tiga poin dengan skor 3-0 dari laga melawan China pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis depan.
"Sayangnya belum bisa nonton langsung di Jakarta karena tiket sudah habis," pungkas Heri.
Peluang Timnas Indonesia
Tim Merah Putih yang mengoleksi 9 poin di klasemen sementara Grup C, saat ini ada di bawah Jepang yang sudah dipastikan mendapat tiket ke Piala Dunia 2026 dengan koleksi 20 poin.
Di bawah Jepang ada Australia yang total sudah mengumpulkan 13 poin di mana posisinya masih belum aman, karena bisa digeser Arab Saudi di peringkat ketiga dengan 10 poin.
Timnas Indonesia juga bisa finis di posisi kedua asalkan bisa mengalahkan China dan Jepang, dengan catatan Australia serta Arab Saudi mendapat hasil negatif di dua laga sisa.
Di bawah Timnas Indonesia masih ada Bahrain dan China mengancam di mana keduanya mengemas 6 poin, juga masih punya kans melanjutkan langkah ke fase berikutnya.
Jika Timnas Indonesia bisa mengakhiri di posisi dua klasemen, maka akan lolos langsung ke Piala Dunia 2026 bersama Jepang.
Akan tetapi, finis di peringkat tiga dan empat juga bisa ke Piala Dunia 2026, namun harus melalui kualifikasi ronde keempat terlebih dahulu.
Dengan sistem kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang kini memberi lebih banyak peluang lolos, perjuangan Timnas Indonesia belum sepenuhnya selesai meski harus puas di posisi tiga atau empat klasemen akhir Grup C.
Andai skenario itu terjadi, Indonesia akan masuk ke babak ronde keempat kualifikasi, yang terdiri dari pertandingan play-off antar tim peringkat ketiga dan keempat dari grup masing-masing.
Pemusatan latihan di Jakarta nanti akan difokuskan pada simulasi pertandingan dan penyempurnaan strategi menghadapi dua lawan terakhir
Dengan persiapan matang, kekuatan pemain yang merata, serta strategi yang tepat dari pelatih kepala, peluang Indonesia untuk menciptakan sejarah sangat terbuka.
Kini, segalanya akan ditentukan dalam dua laga terakhir yang krusial, di mana konsistensi dan mental juara menjadi kunci utama.
(Antara)