Maarten Paes harus menjalani sanksi setelah mengantongi dua kartu kuning dari pertandingan sebelumnya, masing-masing saat melawan Arab Saudi pada 6 September 2024 dan Bahrain pada 25 Maret 2025.
Hal serupa juga terjadi pada Marcelino Ferdinan yang tercatat menerima dua kartu kuning pada pertandingan melawan Bahrain, masing-masing pada 10 Oktober 2024 dan 25 Maret 2025.
Kondisi ini membuat Kluivert harus meracik strategi baru untuk menjaga keseimbangan skuad.
Kombinasi pemain muda dan senior menjadi perhatian utama guna menghadirkan stabilitas dan ketajaman di semua lini.
Dalam menghadapi lawan sekelas China dan Jepang, pelatih yang pernah membela Timnas Belanda ini diyakini akan mengandalkan kecepatan, kreativitas, serta kedisiplinan taktik.
Sebagai latar tambahan, Timnas Indonesia saat ini tengah berada dalam fase krusial kualifikasi menuju ajang internasional bergengsi.
Setiap laga menjadi sangat penting demi menjaga asa lolos ke babak selanjutnya. Dengan kekuatan yang ada, Patrick Kluivert dituntut untuk dapat memaksimalkan potensi para pemain yang tersedia, sekaligus meramu taktik yang mampu menyaingi kekuatan Asia Timur yang dikenal solid dan taktis.
Sayuri bersaudara sendiri sudah menjadi bagian dari proyek jangka panjang PSSI dalam membangun skuad kompetitif.
Kehadiran mereka membawa warna baru di sektor sayap, dengan keunggulan dalam eksplosivitas, pergerakan tanpa bola, dan kemampuan menggiring yang baik.
Baca Juga: Patrick Kluivert Singgung Timnas Era Shin Tae-yong Kalah Lawan China: Saya Tak Ada di Sana
Hal ini diharapkan mampu menjadi senjata ampuh bagi timnas saat menghadapi tekanan dari lini belakang lawan.
Sementara itu, penggemar sepak bola Tanah Air tentu berharap susunan pemain baru ini mampu membawa kemenangan dan menjaga harapan untuk lolos ke turnamen utama.
Tantangan besar menanti, namun dengan persiapan matang dan komposisi pemain yang solid, harapan untuk meraih hasil positif tetap terbuka lebar.