Suara.com - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini tengah menjadi sorotan publik di Negeri Jiran setelah menaturalisasi sejumlah pemain keturunan Argentina dan Spanyol. Ada dugaan potensi pemalsuan dokumen yang kini menjadi diskusi hangat.
Sebagai informasi, tiga pemain kelahiran Argentina yang dinaturalisasi untuk Timnas Malaysia yang dimaksud ialah Facundo Garces, Imanol Machuca, dan Rodrigo Holgado. Selain itu, ada laga satu lagi pemain asal Spanyol, Jon Irazabal.
Sejumlah netizen di Malaysia, Argentina, hingga Indonesia, sama-sama dibuat bertanya-tanya soal garis keturunan tiga pemain Argentina dan Spanyol tersebut. Ini tak terlepas dari minimnya jejak sejarah diaspora Malaysia di sana.
FAM tentu harus berhati-hati apabila dugaan publik soal pemalsuan dokumen para pemain naturalisasi tersebut terungkap oleh FIFA. Sebab, ada sederet sanksi yang bisa dijatuhkan induk sepak bola dunia itu terhadap Negeri Jiran.
Lantas, apa saja sanksi yang bisa dijatuhkan oleh FIFA apabila kemudian ditemukan pelanggaran terhadap proses administrasi pemain naturalisasi ini? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
Potensi Sanksi
![Tak Mau Kalah dengan Indonesia, Malaysia: Kami Punya Banyak Pemain Keturunan [Instagram FA Malaysia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/03/66047-malaysia.jpg)
Jika ditemukan pemalsuan dokumen, maka FIFA dan AFC akan menjatuhkan sanksi berupa pencabutan kelayakan pemain tersebut untuk membela Timnas Malaysia. Ini baru sanksi untuk pemain.
Sebab, untuk Timnas Malaysia, mereka bisa dijatuhi sanksi hasil pertandingan atau yang biasa dinamakan forfeit. Seluruh laga yang sudah dimainkan Harimau Malaya dengan pemain-pemain naturalisasi hasil pemalsuan dokumen tersebut dinyatakan kalah (forfeit).
Selain itu, ada pula potensi sanksi berupa denda finansial yang besar kepada pihak federasi yang melanggar. Nominal denda ini bisa sangat bervariasi, tergantung pada tingkat pelanggaran dan dampak yang ditimbulkan.
Baca Juga: Kisah Timor Leste pada 2017, Disanksi AFC karena Palsukan Dokumen 12 Pemain Naturalisasi
Kemudian, skuad Harimau Malaya juga bisa mendapatkan larangan berkompetisi. Sanksi larangan berpartisipasi pada beberapa ajang seperti Kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, bisa terjadi untuk periode tertentu.
Sedangkan bagi pejabat federasi yang terbukti melakukan pemalsuan dokumen, dia bisa mendapatkan sanksi dari FIFA berupa larangan beraktivitas di dunia sepak bola, baik di level nasional maupun internasional.
Berkaca Kasus Timor Leste

Contoh kasus yang paling relevan dan sering disebut dalam pemalsuan dokumen ini adalah kasus yang menimpa Timor Leste pada tahun 2017. Saat itu, AFC dan FIFA menyatakan sembilan pemain naturalisasi Timor Leste ilegal.
Sebab, mereka tidak memenuhi syarat regulasi, dengan dugaan pemalsuan dokumen. Efeknya, Timnas Timor Leste didiskualifikasi dari Kualifikasi Piala Asia 2023, dan pejabat federasi mereka (FFTL) dijatuhi sanksi larangan beraktivitas di sepak bola.
Yang harus jadi perhatian ialah FIFA pasti akan melakukan investigasi menyeluruh jika ada tuduhan pemalsuan dokumen. Bukti yang kuat dan tidak terbantahkan akan menjadi kunci dalam menentukan apakah FAM bersalah dan jenis hukuman apa yang akan dijatuhkan.