Jepang dipastikan kehilangan dua pilar penting di lini belakang, yakni Tsuyoshi Watanabe dan Koki Machida.
Kedua bek tengah tersebut mengalami cedera dalam pertandingan melawan Australia dan tidak akan tampil saat menghadapi Indonesia.
Menariknya, Moriyasu memutuskan tidak memanggil pemain pengganti, yang berarti akan ada perubahan formasi atau komposisi pemain di sektor pertahanan Jepang.
Kondisi tersebut membuka peluang bagi Indonesia untuk mencari celah di pertahanan Jepang.
Meski demikian, tim Garuda tetap perlu mewaspadai semangat kebangkitan yang ingin ditunjukkan tuan rumah.
Jepang memiliki tradisi kuat dalam menjaga performa konsisten, bahkan saat bermain dengan banyak pemain muda.
Secara historis, Jepang merupakan kekuatan besar di sepak bola Asia dan telah tampil reguler di Piala Dunia sejak 1998.
Mereka dikenal dengan sistem pembinaan pemain muda yang kuat serta filosofi bermain yang mengutamakan kecepatan dan efisiensi.
Di sisi lain, Indonesia masih dalam tahap pembangunan fondasi untuk mencapai level kompetitif yang lebih tinggi.
Baca Juga: Media Asing Prediksi Nasib Buruk Indonesia di Babak Round 4, Seperti Apa?
Pertemuan ini bukan hanya soal gengsi, tetapi juga tentang pembuktian karakter.
Jepang ingin menghapus kekecewaan pascakalah dari Australia, sedangkan Indonesia mengincar hasil positif untuk menjaga peluang lolos.
Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung dalam intensitas tinggi, terlebih karena menjadi laga terakhir dalam fase krusial kualifikasi.
Dengan komposisi pemain yang berbeda dan motivasi tinggi dari kedua tim, pertandingan Jepang vs Indonesia di Osaka menjadi duel yang layak dinanti oleh pencinta sepak bola Asia.
Timnas Indonesia harus tampil tanpa celah jika ingin menahan dominasi Jepang yang ingin menutup perjalanan kualifikasi dengan kemenangan sempurna di kandang sendiri.