Menariknya, nama-nama besar lain seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Ronaldo Nazario, hingga Erling Haaland bahkan tidak mampu mencetak gol dalam tiga laga awal mereka bersama timnas masing-masing.
Pencapaian historis ini membuat Romeny kian diperhitungkan di pentas internasional, sekaligus memperkuat posisi Timnas Indonesia sebagai kekuatan yang layak diperhitungkan di Asia.
Romeny masih berpeluang menambah pundi-pundi golnya saat menghadapi Jepang di laga pamungkas Grup C.
![Timnas Indonesia Kembali Tergusur, Berikut Klasemen Grup C Jelang Laga Penentuan. [Dok. Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/06/52160-timnas-indonesia-ole-romeny.jpg)
Andai mampu mencetak gol lagi, penyerang berusia 24 tahun ini bisa melampaui Son dan mengukuhkan diri sebagai bintang baru Asia.
Performa konsisten Romeny juga membuktikan bahwa darah campurannya membawa pengaruh positif bagi permainan Garuda.
Pelatih Patrick Kluivert pun terus mengandalkannya sebagai juru gedor utama di lini serang.
Saat melawan China, meski beberapa pemain kunci seperti Marselino Ferdinan absen, Romeny tetap memimpin lini depan yang diperkuat oleh Egy Maulana Vikri, Thom Haye, Justin Hubner, dan Jay Idzes.
Di bawah mistar, Emil Audero yang menggantikan Maarten Paes juga tampil solid, turut menjaga kemenangan penting Indonesia.
Ketajaman, ketenangan, serta efektivitas Romeny di depan gawang menjadi kunci kemenangan Garuda sejauh ini.
Baca Juga: Eksklusif dari Jepang: Suporter Timnas Indonesia Mulai Berdatangan
Rekor setara Pele menjadi penanda bahwa perjalanan internasionalnya baru saja dimulai dengan catatan gemilang.
Kini, semua mata tertuju ke Romeny. Mampukah ia kembali bersinar saat menghadapi Jepang — lawan tangguh yang diprediksi akan tampil dengan kekuatan penuh?
Kontributor : Imadudin Robani Adam