Ini sangat penting mengingat usianya sudah 33 tahun, dan setiap pertandingan bisa jadi penentu kelangsungan kariernya di level tertinggi.
2. Menjalin Koneksi Emosional

Lebih Kuat dengan Publik Indonesia
Sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan memperkuat Timnas Garuda, Jordi Amat dikenal sebagai sosok yang disiplin, rendah hati, dan profesional.
Namun, karena ia bermain di luar negeri sejak naturalisasi, interaksinya dengan publik sepak bola Indonesia cenderung terbatas.
Bermain di Persija Jakarta, klub dengan basis suporter fanatik dan eksposur media sangat tinggi, akan memberikan Jordi kesempatan besar untuk membangun koneksi emosional yang lebih dalam dengan fans Indonesia.
Kehadirannya di lapangan dalam kompetisi lokal akan membuatnya lebih mudah diterima secara penuh oleh masyarakat sebagai bagian dari budaya sepak bola nasional.
Kedekatan ini akan sangat berarti dalam jangka panjang, terutama dalam hal membangun legacy sebagai pemain naturalisasi yang tidak hanya memperkuat timnas, tapi juga menyumbangkan kontribusi langsung di kompetisi domestik.
3. Ajang Pembuktian di Liga Domestik dan Warisan Sepak Bola

Sepanjang kariernya, Jordi Amat belum pernah tampil di Liga 1 Indonesia.
Baca Juga: BREAKING NEWS! JDT Akhirnya Coret Jordi Amat, Rumor Gabung Persija Semakin Dekat
Meski namanya besar dan punya rekam jejak mentereng—pernah bermain di La Liga bersama Espanyol, Real Betis, dan Rayo Vallecano, hingga Premier League bersama Swansea City—Liga 1 tetap menjadi medan baru yang menantang.
Dengan ekspektasi tinggi dari suporter Persija dan tekanan besar dari publik ibu kota, Jordi akan menghadapi tantangan yang bisa menjadi ajang pembuktian.
Jika sukses tampil impresif dan membawa Persija ke papan atas klasemen atau bahkan juara, ia akan dikenang sebagai salah satu bek asing yang memberi kontribusi nyata, bukan hanya di level timnas, tapi juga di kompetisi domestik.
Kontributor: Aditia Rizki