Suara.com - Masa depan Jordi Amat usai meninggalkan Johor Darul Ta'zim (JDT) kini menjadi topik hangat di kalangan pencinta sepak bola nasional.
Setelah tiga musim mengawal lini belakang klub raksasa Malaysia dan mempersembahkan tujuh gelar, Jordi kini bebas transfer dan dikaitkan dengan dua klub besar Liga 1: Persija Jakarta dan Persib Bandung.
Namun, dari dua raksasa itu, Persija tampaknya menjadi kandidat kuat untuk mendaratkan pemain berdarah Spanyol-Sulawesi tersebut.
Banyak suporter Macan Kemayoran sudah mulai "merayu" Jordi melalui kolom komentar media sosial agar bergabung ke ibu kota.
“Let’s go to Persija Jakarta,” tulis seorang netizen.
Di sisi lain, suporter Persib juga tak tinggal diam, "Welcome to Persib," tulis fans lainnya.
Menariknya, kepindahan Jordi ke Persija tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi klub, tapi juga berdampak besar pada karier sang pemain sendiri.
Berikut tiga dampak positif yang bisa dirasakan Jordi Amat jika benar bergabung ke Persija Jakarta:
1. Menjaga Performa dan Menit Bermain Reguler
Baca Juga: BREAKING NEWS! JDT Akhirnya Coret Jordi Amat, Rumor Gabung Persija Semakin Dekat
![3 Dampak Negatif Jordi Amat Jika Gabung Persija Jakarta, No.3 Krusial. [Dok. IG Jordi Amat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/18/86890-jordi-amat.jpg)
Salah satu alasan utama Jordi Amat perlu mempertimbangkan Liga 1 adalah demi menit bermain yang konsisten.
Di musim terakhirnya bersama JDT, Jordi mulai kehilangan tempat di skuad utama dan jarang tampil penuh.
Kondisi ini bisa mengancam peluangnya masuk ke dalam skuad utama Timnas Indonesia di era Patrick Kluivert.
Dengan bergabung ke Persija—yang tengah melakukan perombakan besar-besaran usai musim yang mengecewakan—Jordi punya peluang besar langsung masuk starting XI.
Apalagi, Persija kehilangan bek berpengalaman Ondrej Kudela, yang menjadikan Amat sebagai opsi ideal untuk mengisi kekosongan tersebut.
Menit bermain reguler di kompetisi yang kompetitif akan sangat membantu Jordi menjaga ritme dan kualitas permainannya.
Ini sangat penting mengingat usianya sudah 33 tahun, dan setiap pertandingan bisa jadi penentu kelangsungan kariernya di level tertinggi.
2. Menjalin Koneksi Emosional

Lebih Kuat dengan Publik Indonesia
Sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan memperkuat Timnas Garuda, Jordi Amat dikenal sebagai sosok yang disiplin, rendah hati, dan profesional.
Namun, karena ia bermain di luar negeri sejak naturalisasi, interaksinya dengan publik sepak bola Indonesia cenderung terbatas.
Bermain di Persija Jakarta, klub dengan basis suporter fanatik dan eksposur media sangat tinggi, akan memberikan Jordi kesempatan besar untuk membangun koneksi emosional yang lebih dalam dengan fans Indonesia.
Kehadirannya di lapangan dalam kompetisi lokal akan membuatnya lebih mudah diterima secara penuh oleh masyarakat sebagai bagian dari budaya sepak bola nasional.
Kedekatan ini akan sangat berarti dalam jangka panjang, terutama dalam hal membangun legacy sebagai pemain naturalisasi yang tidak hanya memperkuat timnas, tapi juga menyumbangkan kontribusi langsung di kompetisi domestik.
3. Ajang Pembuktian di Liga Domestik dan Warisan Sepak Bola

Sepanjang kariernya, Jordi Amat belum pernah tampil di Liga 1 Indonesia.
Meski namanya besar dan punya rekam jejak mentereng—pernah bermain di La Liga bersama Espanyol, Real Betis, dan Rayo Vallecano, hingga Premier League bersama Swansea City—Liga 1 tetap menjadi medan baru yang menantang.
Dengan ekspektasi tinggi dari suporter Persija dan tekanan besar dari publik ibu kota, Jordi akan menghadapi tantangan yang bisa menjadi ajang pembuktian.
Jika sukses tampil impresif dan membawa Persija ke papan atas klasemen atau bahkan juara, ia akan dikenang sebagai salah satu bek asing yang memberi kontribusi nyata, bukan hanya di level timnas, tapi juga di kompetisi domestik.
Kontributor: Aditia Rizki