Suara.com - Nama Nathan Tjoe-A-On, bek keturunan Indonesia yang sempat digadang-gadang akan bersinar di Eropa, kini justru masuk dalam daftar pemain yang dianggap gagal oleh media Inggris. Pemain yang pernah menjadi sorotan publik Tanah Air karena membela Timnas Indonesia itu, resmi berpisah dengan Swansea City lebih cepat dari kontrak yang disepakati.
Nathan bergabung dengan Swansea City dari klub Belanda, Excelsior, pada musim panas 2023 dengan mahar sekitar £350 ribu. Namun, langkah kariernya di klub asal Wales tersebut jauh dari kata sukses.
Dalam dua musim terakhir, kontribusinya nyaris tak terlihat, bahkan sulit menembus skuad utama di bawah dua pelatih berbeda: Michael Duff dan Luke Williams.
Swansea City dan Nathan akhirnya sepakat mengakhiri kerja sama lebih awal meski kontrak sang pemain sejatinya masih berlaku hingga musim panas 2026. Pemutusan kontrak ini menandai akhir dari petualangan Nathan di Inggris, yang sayangnya harus berakhir tanpa catatan manis.

Minim Kontribusi, Minim Kesempatan
Sejak kedatangannya di Swansea, Nathan hanya tampil dalam tiga pertandingan resmi. Dua laga ia jalani sebagai starter di ajang Piala Liga Inggris (EFL Cup), dan satu penampilan lainnya datang sebagai pemain pengganti dalam pertandingan Championship melawan Preston North End pada Agustus 2023. Dalam laga tersebut, ia hanya bermain selama dua menit.
Minimnya menit bermain ini membuat Swansea memutuskan untuk meminjamkan Nathan ke SC Heerenveen pada paruh musim 2023/24. Sayangnya, nasib serupa dialami sang bek kiri di Belanda.
Di Eredivisie, Nathan hanya tampil dalam empat laga dan total hanya mengumpulkan waktu bermain selama 15 menit.
Kondisi ini membuat media lokal Wales Online mengelompokkan Nathan Tjoe-A-On sebagai salah satu rekrutan gagal Swansea City musim panas 2023. Bersama dengan beberapa nama lainnya, ia dianggap sebagai bagian dari kebijakan transfer yang tidak membuahkan hasil di bawah Direktur Olahraga saat itu, Paul Watson.
Baca Juga: Pemain Keturunan Grade A Mandek Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Diincar Klub Liga Eropa
"Kepergian (Nathan) Tjoe-A-On merupakan langkah terbaru dari apa yang secara luas dilihat sebagai upaya perekrutan yang gagal pada musim panas 2023 di bawah direktur olahraga sebelumnya Paul Watson," tulis media tersebut.
![Gelandang Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On saat menghadapi China dalam matchday keempat Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Qingdao Youth Football, China, Selasa (15/10/2024) malam WIB. [Dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/04/19582-gelandang-timnas-indonesia-nathan-tjoe-a-on-saat-menghadapi-china-di-kualifikasi-piala-dunia-2026.jpg)
Rekrutan Gagal Massal Swansea City
Swansea pada musim panas 2023 merekrut 13 pemain baru. Namun hanya lima dari mereka yang masih bertahan di klub hingga kini. Sisanya, termasuk Nathan, sudah dilepas atau masuk daftar jual. Beberapa nama seperti Kristian Pedersen dan Mykola Kuharevich juga mengikuti jejak Nathan meninggalkan klub.
Manajemen Swansea City juga disebut-sebut sedang mempertimbangkan melepas pemain lain, termasuk striker Jerry Yates yang musim lalu dipinjamkan ke Derby County. Evaluasi besar-besaran ini menjadi sinyal bahwa klub ingin berbenah total setelah musim yang kurang memuaskan.
Masa Depan Suram di Timnas Indonesia
Tak hanya di level klub, posisi Nathan Tjoe-A-On di Timnas Indonesia juga mulai tergeser. Di bawah pelatih anyar Patrick Kluivert, Nathan kehilangan tempat di starting line-up.
Padahal, ia sempat dimainkan penuh saat Indonesia menahan imbang Australia 0-0.
Namun di laga berikutnya melawan tim yang sama, Nathan bermain selama 79 menit dalam kekalahan telak 1-5 dari The Socceroos. Setelah laga tersebut, ia tidak lagi mendapat kesempatan bermain bersama skuad Garuda.
Situasi ini tentu memprihatinkan bagi Nathan. Selain gagal bersinar di Eropa, ia juga terancam kehilangan tempat di Timnas.
Saat ini, ia bahkan berstatus tanpa klub, menambah panjang daftar pemain keturunan Indonesia yang berstatus free agent seperti Thom Haye, Shayne Pattynama, Rafael Struick, dan Justin Hubner.
Persaingan Ketat dan Perebutan Posisi
Faktor lain yang memperburuk posisi Nathan di Swansea adalah kedatangan bek anyar Cameron Burgess dari Ipswich Town. Perekrutan Burgess menambah persaingan di lini belakang, dan peluang Nathan untuk mendapatkan menit bermain semakin menipis.
Pemain kelahiran Rotterdam ini tampaknya tidak mampu bersaing dalam iklim kompetitif Liga Inggris dan Belanda. Dengan performa yang stagnan serta status tanpa klub, masa depan Nathan di level profesional kini menjadi tanda tanya besar.
Meski mengalami masa sulit, peluang Nathan Tjoe-A-On untuk bangkit masih terbuka. Usianya yang masih 23 tahun menyisakan cukup waktu untuk menemukan kembali performa terbaik. Klub-klub Asia Tenggara atau Liga 1 Indonesia bisa menjadi opsi realistis bagi Nathan untuk memulai kembali kariernya.
Tak sedikit pemain Eropa keturunan Indonesia yang akhirnya memilih pulang ke Tanah Air demi menyelamatkan karier. Bila Nathan memilih jalur serupa, ia mungkin bisa mendapatkan kepercayaan kembali dari publik Indonesia dan pelatih timnas.