Namun kini, kehadirannya di Real Madrid menjadi simbol transformasi besar dalam pendekatan modern terhadap sains olahraga.
Musim lalu, Carlo Ancelotti harus memutar otak menghadapi krisis cedera di skuat.
![Jude Bellingham, gelandang andalan Real Madrid, menyebut kata comeback sudah tak terhitung jumlahnya terdengar sepanjang pekan ini. [Dok. IG Rea Madrid]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/16/10349-jude-bellingham-real-madrid.jpg)
Kini, dengan pendekatan baru ini, Los Blancos berharap dapat menurunkan jumlah laporan medis secara signifikan dan menjaga kestabilan performa tim sepanjang musim.
Xabi Alonso menegaskan bahwa prioritasnya bukan hanya soal taktik dan strategi, tapi juga menjaga kesehatan jangka panjang para pemain.
Inovasi ini menjadi bukti bahwa teknologi dan sepak bola kini tak bisa dipisahkan, dan Real Madrid ingin berada di garis terdepan dalam revolusi tersebut.
Sementara itu, perfomance Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025 kurang menjanjikan.
Real Madrid gagal meraih kemenangan di laga perdana mereka di Piala Dunia Antarklub 2025 setelah ditahan imbang 1-1 oleh wakil Arab Saudi, Al-Hilal.
Penampilan Los Blancos di bawah arahan pelatih anyar, Xabi Alonso, masih terlihat belum menjanjikan dan hal ini diakui oleh penjaga gawang Thibaut Courtois.
Thibaut Courtois tidak menutup-nutupi fakta bahwa para pemain Madrid masih terbiasa dengan metode pelatih sebelumnya, Carlo Ancelotti, yang selama empat tahun membentuk pola permainan mereka.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia Antarklub 2025: Debut Minor Xabi Alonso, Real Madrid Ditahan Al Hilal
“Kami sudah bersama Carlo selama empat tahun. Kami terbiasa dengan rutinitasnya, dan sekarang kami harus mengubahnya sesuai dengan keinginan pelatih baru. Otomatisme permainan lama masih tertanam,” ujar Courtois kepada Cadena SER.
“Ini bukan sesuatu yang bisa berubah dalam empat hari. Kami masih dalam proses—banyak diskusi, banyak menonton video. Kami akan belajar dari pertandingan ini dan akan berkembang ke depannya.” tambah kiper asal Belgia.