Langkah Onana untuk tetap bertahan juga bisa dipahami dalam konteks jangka panjang kariernya.
Di usia yang masih produktif, ia punya peluang besar untuk kembali membuktikan diri sebagai salah satu kiper top Eropa, apalagi jika bisa bangkit dari tekanan musim sebelumnya.
Jika ia mampu mencatatkan performa konsisten musim depan, kritik yang dulu mengiringinya bisa segera tergantikan oleh pujian.
Dalam sejarah Manchester United, tekanan terhadap kiper bukanlah hal baru. Nama-nama besar seperti David De Gea pun sempat mengalami pasang surut sebelum akhirnya mendapat tempat di hati publik Old Trafford.
Bagi Onana, musim 2025/2026 bisa menjadi momen penentuan: apakah ia akan mengukuhkan diri sebagai tulang punggung pertahanan United, atau justru membuka pintu keluar lebih cepat dari perkiraan.
Bursa transfer musim panas memang masih panjang, dan dinamika bisa berubah kapan saja. Tapi untuk saat ini, Andre Onana masih teguh pada pendiriannya: bertahan di Manchester United dan bersiap menyambut tantangan baru di bawah pelatih anyar.
Segalanya kini bergantung pada rencana besar Ruben Amorim dan keputusan klub dalam membangun skuad kompetitif untuk musim depan.