Eduardo memang tidak berbicara banyak soal performa individunya. Ia memilih merendah, menyebut bahwa musim perdananya adalah pengalaman yang positif, bukan karena pencapaian pribadi, melainkan karena kedekatan dan kerja sama yang ia bangun dengan rekan satu tim.
"Saya tak banyak menilai diri sendiri soal performa di musim lalu. Tetapi bagi saya, itu adalah debut yang sangat positif. Saya tumbuh bersama teman-teman saya. Kami telah menjadi keluarga," ujar kiper yang akrab disapa "Edu" itu.
Ikatan Emosional Lebih Penting?
Keputusan memperpanjang kontrak Eduardo kemungkinan besar dilandasi pada faktor non-teknis yang tak tercermin dalam statistik.
Konsistensi, adaptasi yang cepat, komunikasi yang baik dengan lini belakang, serta chemistry yang terbentuk di ruang ganti, hal-hal seperti ini sering kali menjadi alasan kuat bagi klub untuk mempertahankan pemain.
Dengan masa pramusim segera dimulai dan kompetisi 2025/2026 kian mendekat, keberadaan sosok yang sudah mengenal atmosfer tim dianggap lebih berharga ketimbang memulai lagi dari nol dengan pemain baru.
Eduardo pun tampaknya tak mau menyia-nyiakan kepercayaan ini. Ia bertekad untuk membawa Macan Kemayoran berbicara banyak musim depan dan mempersembahkan prestasi untuk para Jakmania.
"Hal yang menyenangkan bisa terus berjuang bersama," tutupnya singkat.
Meski statistik tak selalu memihaknya, Carlos Eduardo membuktikan bahwa semangat, karakter, dan kesetiaan kadang bisa lebih berarti dibanding sekadar angka-angka di atas kertas.
Baca Juga: Statistik Thom Haye dalam 5 Tahun Terakhir, Bukti Masih Layak Berkarier di Eropa
Kini tinggal membuktikan, apakah perpanjangan kontrak ini memang keputusan yang tepat bagi Persija.
Kontributor: Eko